Hadiri SMI-AI, Menperindag: Banyak Perusahaan Asing di Indonesia Bawa TKA

Hadiri SMI-AI, Menperindag: Banyak Perusahaan Asing di Indonesia Bawa TKA Menperindag RI, Airlangga Hartanto saat meninjau pameran SMI AI 2001-2016. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Menperindag (Menteri Perindustrian dan Perdagangan) RI, Airlangga Hartanto mengakui banyaknya TKA (Tenaga Kerja Asing) yang bekerja di Indonesia, khususnya ddi sektor industri. Kata dia, adanya TKA tersebut tak bisa lepas dari banyaknya perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia.

"Tidak dipungkiri perusahaan asing yang masuk ke Indonesia membawa tenaga kerja dari negara asal," kata Airlangga di sela-sela menghadiri SMI-AI (Semen Indonesia Award on Innovation) 2015-2016 yang digelar di gedung A. Yani, Senin (9/1).

Menurut dia, rata-rata TKA yang dipekerjakan rata-rata memiliki keahlian khusus di bidangnya. "Jadi, mereka yang memiliki keahlian. Bukan tenaga kasar," tuturnya.

Airlangga juga mengatakan bahwa TKA tersebut resmi karena mengantongi izin IMTA (Izin Mempekerjakan Tenaga Asing).

Saat ditanya terkait adanya TKA unskilled (tenaga kasar), Airlangga enggan berkomentar. "Itu menjadi domain Kemenakertrans (KementriannTenaga Kerja dan Transmigrasi), termasuk pengawasannya," kilahnya.

Sementara dalam sambutannya, Airlangga mengapresiasi gelaran SMI-AI 2015-2016. Ia meminta acara tersebut dipertahankan dan dilakukan secara konsisten. "Hal ini sebagai sarana kompetisi inovasi internal yang pada akhirnya bisa meningkatkan keunggulan kompetitif Semen Indonesia grup," katanya.

"Keunggulan kompetitif sangat diperlukan dalam persaingan industri secara regional maupun internasional, terutama industri semen yang saat ini persaingannya sangat ketat. Mengingat kelebihan kapasitas produksi dalam negeri sejak tahun 2015 telah mencapai 25 persen dari kebutuhannya, bahkan diperkirakan pada tahun 2018 akan lebih dari 30 persen," papar Airlangga.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2016 sebesar 5,02 persen. Ini berarti ada kenaikan dibandingkan triwulan sama pada tahun 2015 yang tercatat sebesar 4,74 persen. Sedangkan pertumbuhan non-migas mengalami penurunan pada triwulan III 2016 sebesar 4,71 persen, dibandingkan triwulan sama 2015, yakni 5, 28 persen.

"Pemerintah optimis kondisi ekonomi nasional akan lebih stabil di tahun 2017, dengan proyeksi pertumbuhan industri sebesar 5,2-5,4 persen," terangnya.

"Hal ini akan berimplikasi pada iklim investasi yang kondusif dan berdaya saing bagi sektor industri," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO