Petugas saat mengamankan barang bukti berupa sebilah bendo.
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Ibarat pepatah, beginilah cerita asmara yang alurnya bagaikan gulungan benang tiada akhir. Tidak diketahui mana ujung dan pangkalnya.
Setidaknya gambaran itu terjadi di sebuah Dusun Banjarwaru, Desa Banjarworo, Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban. Bermula dari cerita asmara segitiga, Parsidi (31) tega membacok Sunarto (32) yang masih tetangga satu desa, Sabtu, (31/12) malam.
BACA JUGA:
- Cekcok, Suami di Tuban Cekik Leher Istri hingga Tewas
- Polres Tuban Tetapkan 6 Tersangka Pengeroyokan Dua Sejoli di Desa Sumberagung
- Viral Video Pengeroyokan oleh Oknum Perguruan Silat Diduga Dicueki Polisi, ini Kata Kapolres Tuban
- Aniaya Anak Dibawah Umur, 13 Pemuda Diperiksa Polisi Tiga Orang Ditetapkan Tersangka
Informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, Minggu (1/1) menyebutkan, pembacokan itu terjadi sekitar pukul 19.45 WIB. Peristiwa bermula saat korban (Sunarto) bersama istrinya, Rumiyati, berkunjung ke rumah Warni, tetangganya, untuk silaturrahim dalam rangka menyambut akhir tahun.
Entah kenapa, Sunarto yang saat itu sedang duduk di kursi tiba-tiba diserang oleh Parsidi dengan sebilah bendo atau golok. Parsidi yang tiba-tiba masuk ke dalam rumah Warni, langsung menyabetkan golok hingga mengenai betis kaki kiri Sunarto. Tak puas, Parsidi kembali menyabetkan goloknya hingga mengenai bahu kiri dan kepala sebelah kiri.
Akibat sabetan itu, Sunarto pun terkapar bersimbah darah.
Melihatnya korbannya tak berkutik, Parsidi lari keluar rumah Warni. Ia kemudian menuju Polsek Bangilan guna menyerahkan diri atas perbuatannya sambil membawa alat bukti golok.
