SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ribuan Bonek Mania, suporter Pesebaya Surabaya, turun ke jalan kemarin (26/12). Mereka menuntut kejelasan status klub kesayangan mereka.
Sejak pagi, ribuan bonek memadati Tugu Pahlawan untuk menggelar aksi long march menuju Balai Kota Surabaya yang diwarnai parade dari masing-masing korwil. Pentolan Bonek, Andi Kristiantono atau akrab disapa Andi Peci, mengakui bahwa aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas atas nasib The Green Force.
BACA JUGA:
- Sempat Unggul Lebih Dulu, Persebaya Keok dari Borneo FC Usai Kebobolan 2 Gol di Injury Time
- Hasil Liga 1, Persebaya Vs Persis: Bajol Ijo Kembali Puasa Kemenangan, Ditahan Imbang 1-1
- BRI Liga 1 Putaran 2 Presebaya Vs Persis Solo: Prediksi Pertandingan dan Susunan Pemain
- Persebaya Vs Persija: Bajol Ijo hanya Sanggup Tahan Imbang Macan di Kandang
"Dari dulu sebenarnya Bonek tidak ada masalah. Jadi hari ini kami membuktikan bahwa Bonek itu ramah, juga kreatif. Semoga ini akan terjaga terus, karena biasanya Bonek mendapatkan stigma atau labelisasi negatif dari masyarakat. Antusias teman-teman cukup besar dan ini di luar ekspektasi," ujarnya dikutip dari Goal.com.
Andi berharap, aksi bela Persebaya kali ini mampu menggugah hati para pemangku kepentingan sepakbola Indonesia untuk segera menyelesaikan kasus yang mendera tim Bajul Ijo tersebut.
"Harapannya semoga Aksi Bela Persebaya hari ini mampu menunjukkan kepada ketum PSSI dan juga Pemerintah, dalam hal ini Presiden, agar tuntutan kami (sanksi Persebaya dicabut) sebenarnya didukung banyak pihak seperti Kepolisian dan Pemkot (Pemerintah Kota)," imbuhnya.
"Mereka memanggil Andik Vermansah yang dibesarkan di lapangan Persebaya tetapi tidak mengakui klub yang dicintai Andik. Jelas itu kontradiksi dengan ide reformasi tata kelola sepakbola nasional," tambahnya.
Andi berharap tuntutan mereka segera mendapat jawaban dari PSSI pada kongres tahunan yang akan digelar di Bandung, 8 Januari nanti. Bonek sendiri dipastikan akan melakukan aksi di Bandung, seperti yang pernah mereka lakukan ketika Kongres PSSI digelar di Jakarta, 10 November 2016.
"Kami dalam posisi yang benar secara perjuangan dan hukum. Karena aturan juga sudah jelas. Kami menunggu saja apakah ada niatan dari PSSI atau tidak. Kalau mereka tidak mengakui lagi, berarti mereka tidak ingin permasalahan sepakbola nasional segera selesai," katanya.
Ribuan Bonek Mania tersebut menilai, PSSI telah melakukan pengebirian dengan tidak mengakui keberadaan klub kebanggaan Arek Suroboyo ini dan melarang dalam pentas liga.
Dengan meneriakan yel-yel serta cacian terhadap PSSI, para Bonek Mania ini membawa bermacam poster bertuliskan kecaman dan keranda sebagai bentuk matinya PSSI serta replika Buaya, lambang dari kebesaran klub Bajul ijo tersebut.