Butuh Ketekunan Ekstra, DKP Sidoarjo Apresiasi Petambak Budidayakan Bandeng Kawak

Butuh Ketekunan Ekstra, DKP Sidoarjo Apresiasi Petambak Budidayakan Bandeng Kawak JUMBO: Bandeng kawak ditimbang saat Lomba Bandeng Kawak Tradisional, di Kantor DKP Sidoarjo, Rabu (14/12). foto: mustain/ bangsaonline

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Butuh ketekunan ekstra untuk membudidayakan bandeng kawak. Sebab petambak butuh waktu bertahun-tahun agar ukuran bandeng bisa ekstra jumbo. Dan tidak semua petambak mau melakukannya.

Inilah yang membuat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sidoarjo memberikan apresiasi khusus terhadap petambak yang membudidayakan bandeng kawak. "Mereka (petambak) patut kita hargai karena memang butuh kesabaran dan keuletan kalau memelihara bandeng kawak," cetus Sekretaris DKP Sidoarjo, HM Bachruni Aryawan di sela penilaian Lomba Bandeng Kawak Tradisional, di Kantor DKP Sidoarjo, Rabu (14/12).

Karena itulah, tak tanggung-tanggung, penghargaan yang diberikan DKP Sidoarjo kepada para juara bandeng kawak lumayan besar. Selain masing-masing menerima hadiah satu unit sepeda motor, untuk bandeng kawak juara pertama, pemiliknya menerima hadiah uang tunai Rp 5 Juta, medali emas dan Trofi Bupati Sidoarjo.

Untuk bandeng kawak juara dua, menerima hadiah uang tunai Rp 4,5 juta, juara tiga Rp 4 juta, dan juara empat Rp 3,5 juta. "Jadi kami memang sangat menghargai ketelatenan dan keuletan tersebut. Dibandingkan dengan biaya perawatan, sebenarnya dua hal itu yang mahal harganya," jlentreh HM Bachruni Aryawan.

Ia menjelaskan, sejatinya tidak ada hal khusus untuk merawat bandeng kawak, kecuali memang harus memiliki lahan tambak yang agak luas, sehingga kebutuhan pakan alami bisa terpenuhi. "Pakan alami inilah yang memang terkadang menentukan untuk memicu pertumbuhan bandeng kawak," jlentreh Bachruni.

Kesabaran ekstra saat merawat bandeng kawak diakui oleh Sutriman (41), petambak asal Dusun Tegalsari RT 1/RW 3 Desa Kupang Kecamatan Jabon.

"Ya memang harus telaten kalau budidaya bandeng kawak, terutama saat berusaha bagaimana agar bandeng yang kita pelihara bisa cukup dapat makanan alami sehingga cepat besar," cetusnya kepada BANGSAONLINE.com.

Diketahui, seekor bandeng kawak milik Sutriman menyabet juara pertama Lomba Bandeng Kawak Tradisional 2016 yang digelar DKP Sidoarjo. Dengan berat 9,29 kilogram, lebar 21,8 centimeter (cm) dan panjang 100,5 cm, bandeng kawak milik Sutriman berhasil mengalahkan tiga bandeng kawak lainnya.

"Saya senang sekali. Pertama kali ikut lomba, dapat juara satu," cetus bapak beranak tiga ini. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO