Produk Kampung Lontong Banyu Urip Lor Tembus Bojonegoro, Malang, Jember

Produk Kampung Lontong Banyu Urip Lor Tembus Bojonegoro, Malang, Jember Proses pembuatan lontong. foto: mega melati/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Lontong buatan kampung lontong Banyu Urip Lor Surabaya, tembus hingga pasar Bojonegoro, Malang dan Jember.

Bahan dasar lontong, selain beras, tentu saja daun pisang. Pilihannya adalah daun pisang klutuk. Pembuat lontong di kampung lontong yang terletak di Banyu Urip lor gang 9 dan 10 hanya memilih daun pisang kluthuk untuk digunakan sebagai slontongan atau bungkus lontong.

Demikian disampaikan Ayu (20), anak Peleh yang bekerja selain sebagai pembuat lontong juga menjadi satu-satunya pengepul daun pisang di Kampung Lontong, dirumahnya, tadi siang.

“Pembuat lontong di Kampung Lontong ini tidak mau memakai daun pisang lain, karena kalau bukan daun pisang kluthuk hasil lontongnya tidak bagus. Warnanya tidak hijau, malah jadi kemerah-merahan. Bau dan rasanya pun tidak enak. Kalau pakai daun pisang kluthuk itu rasa lontongnya enak, sedangkan yang lainnya kadang berasa pahit,” jelas Ayu.

Peleh menjadi pengepul daun pisang sejak dia membuat lontong, tahun 2000. Awalnya hanya 2 orang yang ambil di Peleh, lama-lama makin bertambah. Dan sekarang hampir semua pembuat lontong di Kampung ini langganan ke Peleh. Setiap hari Peleh (45) mengambil daun pisang kluthuk ke Sukodono Sidoarjo. Untuk waktu pengambilannya tidak tentu karena bisanya menunggu telepon dari Sukodono. “Jika di telepon malam, ayah saya ngambilnya subuh. Kalau di teleponnya siang/sore, malam biasanya diambil,” papar Ayu.

Dalam sekali ngambil daun pisang kluthuk, Peleh mengambil 10-20 bal untuk hari-hari biasa seperti saat ini. 1 balnya berisi 100 lembar pisang daun kluthuk. “Orang-orang yang ngambil disini biasanya 2-5 bal untuk masing-masing pembuat lontong. Ayah saya sendiri biasanya memakai 4 bal,” tambah Ayu. Dan dalam penjualan daun pisang Kluthuk, Peleh menggunakan system antar ke langganan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO