Tangkal Kekerasan Seksual, Fatayat Jombang Adakan Sosialisasi

Tangkal Kekerasan Seksual, Fatayat Jombang Adakan Sosialisasi Suasana sosialisasi antisipasi kekerasan terhadap perempuan oleh PC Fatayat NU Jombang, Jumat (30/9). foto: ROMZA/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pengurus Cabang NU Kabupaten Jombang menggelar sosialisasi tentang kekerasan terhadap perempuan di Aula kantor Muslimat setempat, Jumat (30/9). Dalam kesempatan tersebut fatayat mendatangkan Direktur WCC (Women Crisis Center) Jombang, Palupi Pusporini menjadi pembicara.

Dalam paparannya, Palupi mengingatkan peserta yang seluruhnya perempuan hendaknya ekstra hati-hati terhadap lingkungan sekitar. Karena kekerasan yang menimpa mereka justru dilakukan kalangan terdekat. Menurutnya, sejumlah kasus kekerasan termasuk pemerkosaan justru dilakukan oleh mereka yang tidak dinyana sebelumnya lantaran termasuk kalangan terdekat.

"Seperti keluarga, teman, tetangga, pacar, guru bahkan suami, dan mantan suami sekalipun," ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa payung hukum yang dapat menjerat para pelaku perkosaan sebenarnya sudah ada. “Seperti pasal 285 dan 287 KUHP, juga Undang Undang Penghapusan KDRT No. 23 tahun 2004, demikian pula Undang-undang Perlindungan no.23 tahun 2002 pasal 81 dan 82,” paparnya.

Untuk dapat mengurangi bahkan meniadakan perilaku melanggar tersebut, lanjut Palupi, diperlukan peran serta berbagai kalangan. Karena itu, Palupi menegaskan jika keterlibatan seluruh pihak sangat dibutuhkan. Tidak hanya payung hukum dari pemerintah terkait Undang-Undang kekerasan terhadap perempuan.

“Namun juga rasa perduli, empati terhadap sesama untuk memberikan dukungan terhadap korban,” pungkasnya.

Saat sesi tanya jawab, sejumlah peserta juga berbagi pengalaman terkait kondisi memprihatinkan dan tindak kekerasan yang menimpa anak dan perempuan di lingkungannya. Mereka juga meminta solusi terbaik terhadap korban kekerasan tersebut.

Syafrida, salah seorang pengurus NU Jombang mengajak seluruh pihak untuk berhenti menyalahkan korban. “Banyak korban kekerasan seksual yang justru terisolasi dan didiskriminasi lingkungan sekitarnya," katanya. (rom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO