Pasca Terbongkarnya Sindikat Pemalsu KTP, Paur Samsat Ketintang Surabaya Perketat Pengurusan

Pasca Terbongkarnya Sindikat Pemalsu KTP, Paur Samsat Ketintang Surabaya Perketat Pengurusan Loket cek fisik Samsat Ketintang.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Terbongkar dan tertangkapnya pembuat KTP palsu yang beroperasi di Kantor Samsat Ketintang Surabaya membuat Perwira Urusan (Paur) Samsat Ketintang Iptu Wardaya SH memperketat pengurusan SIM.

Diberitakan sebelumnya, dua pemalsu KTP dibekuk Unit Tindak Pidana Ekonomi (Tipidek) Satreskrim Polrestabes Surabaya, Minggu (21/8) kemarin. Dua pelaku yang ditangkap adalah Agung Wicaksono (35) warga Dusun Ngasinan Gresik dan Nana Subianto (42) warga Jalan Darmo Kali Surabaya.

Mereka sudah beraksi selama dua setengah tahun dengan mengeluarkan ratusan KTP palsu, untuk mengurus sejumlah administrasi seperti pembayaran pajak STNK kendaraan serta pengurusan administrasi pemerintahan lainnya.

"Kabar penangkapan calo pemalsu KTP kita dengar kemarin dari temen-teman Polrestabes Surabaya. Kita di Samsat tidak merasa kecolongan dengan adanya kasus ini, karena kalau tidak sesuai dengan data aslinya pasti kita tolak, (pelaku menyamakan data KTP dengan notice pajak atau STNK)," ungkap Wardaya.

Wardaya berterima kasih kepada aparat Polrestabes Surabaya yang berhasil membongkar sindikat pemalsu KTP ini.

"Kalau namanya sindikat, pastinya tidak main sendiri. Untuk ke depan kita tekankan supaya anggota lebih tertib dan ekstra hati-hati lagi terutama yang bertugas di loket cek fisik saat menerima KTP," imbuhnya.

Agar tidak terulang, pihak Samsat Ketintang juga mengupayakan kerja sama dengan Dispendukcapil Surabaya, supaya bisa update soal KTP Soal maraknya biro jasa yang beroperasi di Samsat Ketintang. Pihaknya berjanji bakal melakukan penertiban.

"Biro jasa itu urusan perut. Yang jelas kita larang biro jasa yang tidak resmi masuk ke dalam untuk mengurus. Hari ini, calo-calo yang bergentayangan di Samsat kita usir," katanya.

Terungkapnya kasus ini, diakui Iptu Wardaya sangat merugikan nama institusinya. Pasalnya, ditengarai sudah ada ribuan KTP palsu yang lolos. "Ini jelas jadi pembelajaran buat kita semua. Kita juga khawatir KTP palsu itu digunakan untuk kepentingan lain," pungkasnya. (irw/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO