Perangi Korupsi, Pemuda Muhammadiyah Dirikan Madrasah Antikorupsi di Sidoarjo

Perangi Korupsi, Pemuda Muhammadiyah Dirikan Madrasah Antikorupsi di Sidoarjo TEATRIKAL TANGKAP KORUPTOR: Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak berorasi saat teatrikal Antikorupsi, usai Silaturahim dan Pengajian Antikorupsi, di Aula SMAMDA, Jalan Majapahit Sidoarjo, Sabtu (30/7). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gerakan berjamaah melawan korupsi yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah tampaknya bakal semakin massif. Salah satunya segera mendirikan Madrasah Antikorupsi yang mencetak aktivis antikorupsi di Kabupaten Sidoarjo.

Madrasah Antikorupsi di Kabupaten Sidoarjo ini rencananya bakal diluncurkan pada bulan September nanti. "Madrasah Antikorupsi ini yang ke-15 setelah madrasah-madrasah Antikorupsi di 14 kota se-Indonesia," cetus Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, usai menjadi pembicara dalam Silaturahim dan Pengajian Antikorupsi yang digelar Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo, di Aula SMAMDA, Jalan Majapahit, Sidoarjo, Sabtu (30/7).

Kata Dahnil, pendirian Madrasah Antikorupsi ini bagian dari wujud nyata gerakan berjamaah melawan korupsi, di mana Pemuda Muhammadiyah juga mendorong agar gerakan ini menjadi sebuah gerakan kebudayaan karena korupsi dinilai sudah menjadi budaya baru. "Sehingga harus kita lawan dengan budaya melawan korupsi," tandas Dahnil.

Dia menyebut, Madrasah Antikorupsi ini menjadi semacam sekolah integritas yang mengajarkan nilai-nilai Antikorupsi sebagai Amar Ma'ruf dan aspek perlawanan terhadap korupsi dengan belajar di antaranya cara membaca anggaran, dan penelusuran asset, sebagai Nahi Mungkar.

"Kami bekerjasama dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai aspek perlawanan terhadap korupsi," tandasnya.

Katanya, gerakan melawan korupsi harus dilakukan secara bersama-sama karena korupsi juga dilakukan secara berjamaah. "Dan ini juga harus dimulai dari diri kita sendiri dan level paling bawah, misalnya di sekolah," jlentreh Dahnil seraya menyebut korupsi merupakan hambatan utama dalam pembangunan.

Selain berbicara mengenai alasan perlunya Gerakan Berjamaah Melawan Korupsi, di depan ratusan aktivis Pemuda Muhammadiyah, mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan siswa Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Dahnil juga berorasi singkat mengajak semua elemen untuk saling membahu memerangi korupsi.

Dalam kesempatan itu, juga digelar aksi teatrikal yang menggambarkan perlawanan terhadap korupsi, dengan merantai "tikus berdasi", simbolisasi penangkapan terhadap koruptor.

Sementara, Ketua DPRD Sidoarjo H Sullamul Hadi Nurmawan yang hadir dalam acara itu, menyambut positif rencana pendirian Madrasah Antikorupsi di Sidoarjo. Sebab hal itu bakal membantu pihaknya untuk menata Kabupaten Sidoarjo lebih baik.

"Ini juga akan memudahkan untuk mengajak masyarakat membangun Kabupaten Sidoarjo," tandas Gus Wawan, panggilan karib H Sullamul Hadi Nurmawan. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO