Soal Anggaran untuk Angkutan Gratis Siswa SD di Trenggalek masih Timbulkan Pro Kontra

Soal Anggaran untuk Angkutan Gratis Siswa SD di Trenggalek masih Timbulkan Pro Kontra Siswa SD di kecamatan Munjungan. foto: HERMAN/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Sebagian besar sopir angkutan umum di wilayah pegunungan dan perbukitan menyambut baik rencana pemerintah daerah yang akan menggandeng mereka untuk bekerjasama dalam program angkutan gratis bagi siswa SD.

"Saya menyambut baik gagasan dari pemerintah daerah yang akan bekerjasama dengan kami. Intinya saya sangat setuju dengan program dari pemerintah ini," ungkap Nurhadi salah satu sopir angkutan umum saat ditemui di terminal MPU Trenggalek, Kamis (28/7).

Menurut Nurhadi, rencana pemerintah ini akan sangat membantu dirinya dan beberapa teman seprofesinya. Mengingat, selama beberapa tahun belakangan ini trayek angkutan dari Panggul - Trenggalek sempat mengalami kelesuan dari sisi jumlah penumpang yang selanjutnya berimbas pada minimnya nilai pendapatan.

Ia juga mengaku telah mendengar informasi tersebut beberapa hari yang lalu dari teman sejawatnya dan tetangga sekitar.

Kendati para sopir menyambut baik rencana dari pemerintah ini, tidak demikian halnya dengan Moh. Husni Taher Hamid anggota DPRD asal Partai Hanura.

"Kalau menurut saya untuk apa pemerintah daerah menyediakan atau mengalokasikan anggaran APBD untuk kebutuhan antar jemput siswa. Anggaran soal itu semestinya bisa diambilkan dari dana BOS (bantun operasional sekolah)," kata Husni di gedung DPRD Trenggalek.

Seperti diketahui, sebelumnya Bupati Trenggalek melalui Kepala Dinas Pendidikan, Koesprigianto, berencana mengusulkan anggaran sewa mobil untuk antar jemput siswa Sekolah Dasar (SD) melalui perubahan anggaran keuangan tahun ini. Mekanisme bentuk kerjasama antara pemerintah daerah dan para sopir angkutan umum, yaitu para sopir angkutan umum diminta untuk antar jemput siswa sekolah dasar.

Para siswa yang mendapat fasilitas gratis antar jemput ini dikhususkan untuk wilayah pegunungan dan perbukitan yang meliputi wilayah Kampak, Munjungan, Watulimo, Panggul, Dongko, Pule dan Bendungan. Ketujuh wilayah kecamatan ini ditengarai banyak sekali siswa SD mengendarai kendaraan sendiri saat berangkat dan pulang sekolah. (man/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO