Dua Teroris Dibekuk di Makam Keramat Malang, Seminggu Bertapa Tanpa Makan

Dua Teroris Dibekuk di Makam Keramat Malang, Seminggu Bertapa Tanpa Makan Polisi berjaga sesaat setelah penangkapan dua terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri, di Makam Setyo Setuhu, Dusun Keramat, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Selasa (1/3). foto: beritajatim

MALANG, BANGSAONLINE.com - Tim Densus 88 Mabes Polri kembali menangkap terduga teroris di wilayah Kabupaten Malang. Kali ini, dua terduga teroris ditangkap, yakni berinisial S (25), warga Batua Raya LR Mekanis, Kelurahan Palopo, Makasar. Serta KW (43), warga Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kabupaten Madiun diamankan saat bersembunyi di Dusun Keramat, Desa Patokpicis, Senin (29/2) pukul 05.30 WIB.

Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho, membenarkan penangkapan tersebut.

"Ada dua terduga teroris yang diamankan. Saat ini sudah dibawa Tim Densus," ungkap Yudo, Selasa (1/3). Katanya, dua terduga teroris ini satu rangkaian dengan penangkapan Densus di Karangploso, beberapa waktu lalu. "Ini rangkaian dengan Karangploso kemarin," ujar Mantan Kapolres Sampang ini.

Diketahui, areal makam cukup terpencil. Diduga, dua pelaku teror itu memanfaatkan lokasi sekitar untuk kegiatan radikalisme kelompok mereka. Hingga berita ini diunggah, Tim Polres Malang berupaya melokalisir lokasi digrebeknya dua terduga teroris. Lokasi makam tempat terduga teroris ditangkap ini memang jauh dari perkampungan penduduk.

Sementara, menurut Sukirno (42), juru kunci makam Setyo Setuhu mengaku, sudah 6 tahun jadi kuncen makam yang sangat dikeramatkan warga setempat. Ia tak menduga, dua peziarah makam di tempatnya, adalah terduga teroris.

"Mereka berdua (terduga teroris-red) pakai baju hitam. Saya tak tahu kapan mereka tiba di sini. Tiba-tiba saja sudah berada di sekitar makam," ungkap Sukirno, Selasa (1/3) siang, dikutip dari beritajatim.com.

Menurutnya, ia tak banyak tahu siapa peziarah yang kemudian, ditangkap Densus 88 Polri. "Sudah seminggu di sini. Dua orang itu tidak ngomong. Hanya diam saja. Duduk bersila. Saya juga tidak melihat dia makan atau tidak," paparnya.

Akses jalan menuju makam tersebut sangat sulit dilalui. Hanya motor trail dan kendaraan 4WD yang mampu naik hingga ke lokasi makam. Itu pun, kalau cuaca tidak hujan dan sudah hapal medan jalan ditempat ini.

Selain harus melewati hutan, ada banyak jalan tanjakan dan sangat curam. Sisi jalan terdapat tebing. Selain terpencil dan jauh dari pemukiman warga, makam itu berada persis di kaki Gunung Semeru.

Setelah kasus ini, ia pun berniat mendata para peziarah yang datang. "Kalau tahu begini, peziarah akan saya data dan mintai KTP. Agar kejadian ini tidak terulang," bebernya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO