Pilgub Jatim 2018: Punya Dua Kursi, Partai Hanura Cari Cagub Populer

Pilgub Jatim 2018: Punya Dua Kursi, Partai Hanura Cari Cagub Populer Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (kanan) didampingi Gubernur Jatim Soekarwo (kedua kanan) dan Wagub Saifullah Yusuf (ketiga kanan) foto bersama saat pengukuhan kepengurusan DPW Partai Hanura Jawa Timur, Rabu (20/1) lalu. Foto: ANTARA

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Manuver Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur yang sejak dini mencalonkan Abdul Halim Iskandar sabagai calon gubernur Jawa Timur menaikkan konstelasi politik di Jatim. Realitas politik itu juga ditangkap Partai Hanura Jatim. Sebagai partai politik peserta pemilu yang memiliki modal dua kursi di DPRD Jatim, partai besutan Jenderal (pur) Wiranto itu juga turut aktif dalam ajang pilgub yang akan digelar bulan Juni 2018.

Sekretaris DPD Partai Hanura Jatim, Idrus Alwi mengungkapkan, pihaknya mencari calon gubernur yang popular. Faktor itu penting untuk merebut hati warga Jatim, karena faktor popularitas akan diikuti oleh elektabilitas (keterpilihan). Selain itu, jaringan massa dan rekam jejak juga menjadi pertimbangan.

Idrus menjelaskan, pihaknya akan menjalankan mekanisme partai, di antaranya penjaringan calon gubernur dan wakil gubernur, baik mereka yang berasal dari kader internal maupun eksternal. Setelah itu baru partai membuka pendaftaran secara resmi.

“Kami mencari calon yang sudah populer, itu salah satu kriteria penting. Ini pemilihan langsung, kalau tidak populer sulit untuk dipilih rakyat dan menang,” tegas Alwi kepada Didi dari bangsaonline, Senin (25/1).

Mantan caleg DPRD Jatim dari dapil 2 pada pemilu 2014 itu membeberkan, nantinya partai akan melakukan survei internal untuk mengetahui sejauh mana popularitas calon gubernur yang masuk penjaringan. Nama yang potensial itu akan menjadi rekomendasi DPD untuk diusulkan kepada DPP sebagai pengambil keputusan.

Alwi menambahkan, meskipun keputusan akhir ada di DPP, namun sebagai partai yang aspiratif tentu saja DPP mempertimbangkan usulan dari DPD. Karena proses penjaringan sampai penyaringan dimulai dari bawah. Bahkan aspirasi dari tingkatan partai yang paling bawah akan didengar.

“Soal keputusan akhir menjadi domain DPP. Namun rekomendasi dari DPD pasti menjadi pertimbangan utama selain dinamika politik tentunya,” ujar pria berkumis itu.

Politisi berdarah Arab ini mengaku sampai saat ini belum ada komunikasi politik dengan pihak manapun. Namun dirinya tidak membantah kalau Saifullah Yusuf menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan partai. Terlebih, kehadiran Wakil Gubernur yang akrab disapa Gus Ipul pada pelantikan pengurus DPD Partai Hanura baru-baru ini mendapat apresiasi dari kader dan pengurus.

“Pak Wiranto juga mengapresiasi kehadiran Pakde Karwo dan Gus Ipul pada pelantikan lalu. Itu menjadi nilai plus Gus Ipul di mata partai. Tapi belum tentu kami pasti mendukung beliau (Gus Ipul-red). Biar nanti prosesnya berjalan,” elak politisi berlatar pengusaha ini.

Yang pasti, kehadiran Gubernur Jatim Soekarwo dan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dalam acara pengukuhan kepengurusan DPD Partai Hanura Jatim menimbulkan berbagai spekulasi. Di antaranya, upaya pendekatan atau lobi politik Gus Ipul terkait pencalonan dirinya dalam 2018 mendatang. Apalagi, dalam pengukuhan kepengurusan DPD Hanura Jatim itu dihadiri Wiranto. Sehingga, acara itu dianggap momen pas bagi Gus Ipul untuk mendapatkan dukungan dari Hanura. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO