Sesalkan Tindakan Represif Polisi, Ketua PMII Bojonegoro: Polisi Kelewatan

Sesalkan Tindakan Represif Polisi, Ketua PMII Bojonegoro: Polisi Kelewatan RICUH: Dua polisi tampak melakukan penyemprotan asap kepada ketua PMII Bojonegoro, Ahmad Syahid. foto: eky nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Paska bentrok dengan aparat kepolisian saat demo di depan gedung Pemkab Bojonegoro siang tadi, PC PMII setempat langsung menggelar pers conference, Senin (18/1/16).

Ketua PMII Bojonegoro, Ahmad Syahid menegaskan jika pihaknya kecewa atas sikap pihak kepolisian yang dinilai sangat keterlaluan dalam melakukan pengamanan. Dia menyayangkan polisi yang main hakim sendiri karena terpancing oleh hal-hal kecil dari mahasiswa.

"Saya menyayangkan tindakan polisi yang kelewatan, hingga ada sahabati kami yang jatuh pingsan," ujar Ahmad Syahid.

Menurut dia, korban pingsan Artin (21), itu diduga akibat terkena dorongan anggota kepolisian, juga terkena asap pemadam kebakaran. Korban mengaku sesak nafas dan pusing sehingga langsung jatuh pingsan. "Beruntung dia langsung mendapat pertolongan. Saat ini kondisinya sudah membaik," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam demo itu, satu mahasiswi mengalami pingsan saat bentrokan pecah dengan aparat kepolisian.

Kericuhan sendiri bermula saat puluhan mahasiswa dicegah petugas saat hendak masuk ke gedung Pemkab Bojonegoro. Kemudian mahasiswa melakukan pembakaran ban mobil bekas di depan gerbang Pemkab.

Petugas kepolisian kemudian segera berusaha memadamkan api namun dihalangi mahasiswa, sehingga terjadi bentrok antara polisi dengan mahasiswa.

Demo mahasiswa PMII itu menuntut pemkab Bojonegoro segera memfungsikan RSUD type B di Jalan Veteran. Sebab, RSUD Sosodoro Djatiekoesomo yang kini digunakan sering mengalami overload. Dalam demo tadi, mahasiswa diberi janji pemkab akan mengoperasikan RS Veteran pada bulan Juli mendatang. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO