Pembunuhan Pelajar SMKN Dander Bojonegoro, Polisi Buru Temannya Berinisial BY

Pembunuhan Pelajar SMKN Dander Bojonegoro, Polisi Buru Temannya Berinisial BY EVAKUASI: Petugas Polres Bojonegoro saat mengevakuasi tengkorak pelajar SMKN Dander. foto: eky nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Orang tua korban pelajar kelas X SMKN Dander, yang mayatnya ditemukan di tengah hutan BKPH Dander sudah menjadi menjadi tulang belulang alias tengkorak, Nyomariono (35) warga Desa Jono, Kecamatan Temayang, Bojonegoro mengaku tidak menyangka jika anaknya ditemukan dalam keadaan seperti itu. Dia mengaku mengenali bahwa itu adalah anaknya dari sandal dan ikat pinggang yang digunakan.

Sebelum kemudian hilang, cerita orang tuanya, Alfian pamit kepada orang tua akan pergi ke rumah temannya yang baru dikenal berinisial BY, Warga Desa/Kecamatan Dander, pada Rabu (09/12) lalu.

"Dia mengendarai Honda Beat. Sejak saat itu dia sudah tidak pulang," kata Nyomariono, Jumat (18/12).

Saat ini, BY tidak diketahui keberadaannya. Saat dihubungi nomor teleponnya juga tidak aktif. Orang tua BY, lanjutnya, juga tidak mengetahui keberadaan anaknya.

Sementara, Nyomariono juga mencari informasi soal BY. "Saat saya telusuri, BY bukan anak baik-baik," pungkasnya.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Bojonegoro, AKP Nugroho Basuki menambahkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan beberapa polsek jajaran, bahkan Polres sekitar Bojonegoro untuk melakukan pelacakan terhadap BY. "Jika dia ditemukan akan dimintai keterangan, karena dia teman terakhir yang bersama korban," jelasnya.

Sebelumnya, hasil pemeriksaan tim medis RSUD Bojonegoro menyebutkan, tulang pelajar kelas X SMK Negeri Dander itu diketahui banyak bekas hantaman benda keras. Selain itu banyak tulang yang patah dan luka. Sehingga pelajar itu diduga merupakan korban pembunuhan tiga bulan yang lalu.

"Di bagian depan tubuh korban terdapat enam tusukan, sedangkan di belakang atau punggung ada bekas lima tusukan. Belum lagi bekas pukulan benda keras lainnya di kepala dan tangannya," ujar dr. Sardjono selaku pemimpin autopsi kerangka manusia itu.

Sejumlah tusukan itu juga diperkuat dari bekas kaos korban yang bolong-bolong akibat tusukan benda tajam. Apalagi, di dekat penemuan kerangka korban ditemukan pisau bengkok, botol bekas dan benda mirip golok. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO