Kapolda Jatim: Blitar Tidak Masuk Daerah Rawan Pilkada

Kapolda Jatim: Blitar Tidak Masuk Daerah Rawan Pilkada Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Anton Setiadji. foto: tri susanto/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Anton Setiadji mengaku ada sejumlah kabupaten/kota di Jatim yang masuk rawan konflik selama proses pilkada serentak. Salah satunya adalah Kabupaten Mojokerto.

Hal itu diungkapkan Anton Setiadji di sela kunjungan kerja di Polres Blitar dan Polres Blitar Kota pada Selasa (17/11) kemarin. Namun menurut Anton Setiadji, belum ada wilayah yang dinyatakan masuk situasi atau kondisi siaga satu.

“Pada prinsipnya semua daerah yang melaksanakan pilkada dapat dimonitor. Kalau untuk wilayah Kabupaten Blitar yang hanya calon tunggal, masih dalam keadaan kondusif, namun juga perlu kewaspadaan tinggi, tapi jangan kawatir karena warga Blitar adalah orang Mataraman, artinya orangnya senang ketenteraman,” ungkap Jendral Polisi bintang dua ini di hadapan ratusan undangan di aula Hugeng Iman Santoso Polres Blitar.

Dalam kunjungan kerjanya di wilayah Polres/Kota Blitar, dihadiri seluruh Jajaran Forpimda, Bupati dan Plt. Walikota Blitar, Toga/Tomas dan Tiga Pilar, termasuk penyelenggara Pilkada Kabupaten Blitar.

Lebih jauh Anton Setiadji mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan seluruh persiapan jauh-jauh hari menghadapi pilkada serentak, yang di bantu oleh rekan sampingn yaitu TNI dan pihak Pemerintah Kabupaten dan kota Blitar. Termasuk dengan menggandeng sejumlah stakeholder yang ada, guna meredam situasi, terhadap daerah yang di anggap rawan. Selain menerjunkan beberapa pasukan polisi, juga akan terus melakukan pendekatan kepada sejumlah stakeholder.

Untuk itu Anton Setiadji meminta para pendukung para calon baik untuk wilayah Kota maupun Kabupaten Blitar, agar menyosialisasikan para calonya dengan cara yang baik, sopan, dan penuh keakraban. “Kepada masyarakat dan pendukung pasangan calon, kami berpesan agar menyosialisasikan calonnya dengan cara baik dan sportif,” ajak jendral Polisi asli Kabupaten Malang ini.

Selanjutnya, didampingi Kapolres Blitar AKBP Muji Ediyanto dan AKBP Yossi Runtukahu, Kapolda meresmikan Maskot Mas Darlan (Masarakat sadar Lalulintas) dengan menyerahkan gambar Maskot Mas Darlan kepada Bupati, Plt Walikota Kodim 0808 Korem 081 Madiun perwakilan Toga/Tomas dan perwakilan Muspika. Sebelum menyerahkan Maskot Mas Darlan, Anton Setiadji mengajak seluruh warga masyarakat untuk mematuhi aturan berlalu lintas. Sehingga bisa menekan angka kecelakaan.

Sementara sebelum acara diakhiri, peserta melakukan dialog dan tanya jawab yang langsung dijawab oleh Anton Setiadji. Yang menarik dalam tanya jawab selain tentang keamanan jelang Pilkada, ada beberepa Bintara Polisi senior, mempertanyakan sulitnya mengikuti SAG (Status Alih Golongan) yang artinya dari Bintara menjadi Inspektur dengan masa pendidikan 1 bulan. "Saya mau jadi Inspektur saja 4 tahun. Mestinya kalian harus betul betul dipersiapkan baik kesehatanmu, dan IQ,” ungkapnya.

Sekitar pukul 17.00, Jendral Polisi ini mengakhiri kunjungan kerjanya untuk dilanjutkan ke Polres Malang. (tri/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO