Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat menerima penghargaan dari KPAI di Studio TVRI Jakarta, Rabu (10/12/2025). Foto: M. Mas'ud Adnan/bangsaonline
JAKARTA, BANGSAONLINE.com-Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kembali mendapat penghargaan. Kali ini dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu dinobatkan sebagai tokoh peduli anak di bidang pendidikan dan kesehatan.
KPAI menganugrahkan penghargaan kepada Kiai Asep itu di Studio TVRI Jakarta, Rabu (10/12/2025). Selain Kiai Asep, KPAI juga memberi penghargaan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan beberapa tokoh lain.
KPAI menganugrahkan penghargaan kepada Kiai Asep karena kiai miliarder tapi dermawan itu dianggap telah memberikan kontribusi nyata dalam membangun ekosistem pendidikan dan kesehatan anak yang unggul melalui pesantren yang didirikannya. Yaitu Amanatul Ummah.
Dr Aris Adi Laksono, Ketua Panitia yang juga anggota KPAI, mengatakan kepada BANGSAONLINE bahwa Kiai Asep mendapat penghargaan sebagai tokoh peduli anak bidang pendidikan dan kesehatan karena banyak mengedukasi puluhan ribu santrinya tentang kesehatan, baik fisik maupun mental atau jiwa.
Bahkan Kiai Asep selalu memberi penyuluhan tentang bahaya rokok dan narkotika kepada puluhan ribu santrinya.
Menurut Aris Adi Laksono, Kiai Asep sangat keras melarang para santrinya merokok. Apalagi narkoba.
Ia lalu memberi contoh narasi Kiai Asep yang melarang para santrinya merokok.
“Menurut Pak Yai rokok itu ibarat peluru panas dan ganas yang menyebabkan orang sakit-sakitan dan mati mengenaskan,” tuturnya. Bahhkan rokok itu sendiri dianggap bagian dari narkotika.
Lalu bagaimana tanggapan Kiai Asep tentang penghargaan dari KPAI itu?
Kiai Asep mengaku kaget mendapat penghargaan sebagai tokoh peduli anak.
“Kok bisa terpantau ya,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE seuai menerima sertifikat dan tropi dari KPIA di Studio TVRI Jakarta.
Meski demikian Kiai Asep berterimakasih kepada KPAI yang telah menganugrahkan penghargaan tersebut.
“Ya, saya berterimakasih kepada KPAI. Semoga ini bermafaat bagi masyarakat. Misalnya yang kecanduan rokok lalu meninggalkan kebiasaan itu,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) kepada BANGSAONLINE seusai acara penganugrahan itu di studio TVRI Jakarta.
Bagi Kiai Asep, penghargaan dari KPAI ini bukan yang pertama. Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Kiai Asep banyak sekali menerima penghargaan sebagai tokoh berdedidikasi dan berprestasi.
Pada Agustus 2025 lalu Kiai Asep mendapat anugerah penghargaan Maha Putra Nararya dari Presiden RI Prabowo Subianto. Penghargan itu disematkan Presiden Prabowo di Istana Negara Jakarta, Senin (25/8/2025).
Pada November 2025 Kiai Asep juga mendapat penghargaan dari Bank Indonesia (BI). Putra pendiri NU KH Abdul Chalim itu mendapat penghargaan sebagai tokoh Penggerak Ekonomi Keuangan Syariah untuk Negeri. Pengumuman penghargaan itu disampaikan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025 yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta, Jumat (28/11/2025) malam. Dan banyak penghargaan lain.
Prestasi dan dedikasi Kiai Asep memang semakin dirasakan oleh warga masyarakat. Dan ini tidak hanya dalam bidang pendidikan tapi juga dalam bidang sosial. Putra pahlawan nasional KH Abdul Chalim itu terus berkiprah baik dalam peningkatan kualitas pendidikan maupun dalam pengabdian sosial.
Pada tahun ajaran 2024-2025 sebanyak 1.269 santri Amanatul Ummah diterima di berbagai perguruan tinggi negeri bergengsi dan luar negeri. Antara lain di UI, UGM, Unair, ITB, ITS, IPB, UIN, Unesa, dan lainnya. Bahkan sebanyak 10 santri Amanatul Ummah diterima di Universitas Pertahanan (Unhan).
“Yang 6 anak diterima di Kedoktran,” tutur Kiai Asep tentang santrinya yang diterima di Unhan.
“Tahun kemarin total santri Amanatul Ummah yang diterima di Kedokteran sebanyak 65 orang anak. Mereka diterima di Jerman, China, dan negara-negara lainnya. Tahun akan datang saya targetkan 100 orang yang diterima di Kedokteran,” tegas Kiai Asep.
Santri Kiai Asep juga banyak diterima di perguruan tinggi bergengsi di luar negeri, antara lain di Amerika Serikat, Jerman, China, Inggris, Rusia, Australia, Kanada, Singapura, Malaysia, Maroko, Mesir, Tunisia dan negara lainnya.





