Rombongan pengunjung yang lagi santai menikmati kuliner lontong telor, dan minuman teh jahe serta tahu goreng. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bila hati sedang penat, Waroeng Baroe Lama di Jalan Mauni 157, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Pesantren, bisa menjadi pilihan untuk ngopi bersama teman. Warung bergaya vintage ini menghadirkan suasana tempo dulu dengan dekorasi penuh barang antik dan kuno.
Pengunjung dapat menikmati koleksi mebel, lukisan, buku, keramik, mainan era 70-an, hingga kaset pita penyanyi dalam dan luar negeri. Suasana tenang dan sejuk semakin lengkap dengan menu tradisional seperti tahu lontong, tahu telor, pisang goreng, tempe goreng, serta minuman hangat wedang jahe, kopi tubruk, wedang jeruk, dan aneka jus segar.
Rahman, pengunjung asal Malang yang kini tinggal di Kediri, mengaku merasakan nuansa tempo dulu sejak pertama kali diajak temannya datang ke warung ini.
"Saya sendiri sudah beberapa kali kesini. Selain bisa menikmati lontong telor dan teh jahe, disini saya bisa mengenang masa lalu ketika masih tinggal di Malang," ucapnya, Kamis (11/12/2025).
Menurut dia, dari halaman depan hingga ke dalam warung, pengunjung disambut barang-barang lama seperti sepeda onthel, lampu petromax, lukisan, foto jadul, hingga buku kuno terbitan percetakan Tan Khoen Swie tahun 1930-an.
Hal serupa dirasakan Riverialdo, seorang pelajar SMA di Wates, yang kerap datang bersama teman-temannya untuk belajar kelompok.
"Barang-barang kuno seperti lampu petromax, lampu minyak tanah dan yang lain, yang dulu belum pernah saya alami, bisa menambah wawasan saya saat ini," tuturnya.
Pemilik warung, Yanuar Riyadi, menceritakan awal mula hobi mengoleksi benda antik sejak membeli meja kuno pada 2010. Koleksi tersebut diperoleh dari berburu di sekitar Kediri maupun dari pengunjung yang menawarkannya.
"Barang-barang disini tidak hanya dikoleksi untuk mempercantik warung, tapi juga dijual, bila ada pengunjung yang berminat dan harga cocok," kata pria yang juga hobi bonsai ini.
Menurut dia, pengunjung Waroeng Baroe Lama datang tidak hanya dari Kediri, tetapi juga dari luar kota seperti Surabaya, Malang, Jember, Jogja, hingga Jakarta, mulai dari kalangan remaja hingga orang tua. (uji/mar)





