Pemkot Pasuruan Tampilkan 2 Inovasi di Kovablik Jatim 2025

Pemkot Pasuruan Tampilkan 2 Inovasi di Kovablik Jatim 2025 Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, memaparkan 2 inovasi unggulan daerah di Kovablik Jatim 2025.

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kota Pasuruan berhasil masuk dalam Top 90 Finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jatim 2025. Pada tahap presentasi dan wawancara yang digelar Brida Jatim, Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, memaparkan 2 inovasi unggulan daerah, yakni Risalah Hati dan Pentas Gemilang, didampingi kepala perangkat daerah serta para inovator.

Ia membuka sesi dengan Risalah Hati atau akronim dari Riwayat Hasil Laboratorium Kesehatan, Akurat, Tepat, dan Terintegrasi yang diusung Puskesmas Kebonagung.

“Inovasi Risalah Hati adalah upaya digitalisasi atau peningkatan sistem penyampaian hasil laboratorium agar menjadi lebih cepat, mudah diakses, dan bermanfaat bagi pasien dalam upaya pencegahan dan pemantauan kesehatan pribadi,” ujarnya.

Program yang mulai diimplementasikan sejak 31 Maret 2023 ini dinilai mampu mengatasi tantangan layanan laboratorium yang sebelumnya lambat dan belum terintegrasi. Melalui Risalah Hati, pasien dapat memperoleh hasil laboratorium lebih cepat dan aman dengan akses terbatas bagi pengguna terdaftar.

“Dengan Risalah Hati, pasien tidak perlu menunggu lama. Mereka bisa langsung mendapatkan riwayat hasil laboratorium secara akurat, telusur, dan terintegrasi. Ini bagian dari komitmen kami untuk memberikan layanan kesehatan yang modern dan responsif,” kata Wali Kota Pasuruan.

Selanjutnya, ia memaparkan inovasi Pentas Gemilang, singkatan dari Penganyam Tas Limbah Generasi Cemerlang yang diusung SDN Purutrejo II Kota Pasuruan.

“Pentas Gemilang ini bukan hanya menjawab persoalan lingkungan, tetapi juga membangun karakter dan keterampilan peserta didik. Anak-anak diajak mengolah limbah bernilai rendah menjadi tas anyaman yang bernilai tinggi dan bernilai jual,” paparnya.

Program ini bertujuan membangun kesadaran lingkungan murid, meningkatkan literasi dan keterampilan, mengurangi limbah, serta memperkuat kolaborasi antara sekolah, PKK, dan BLH. Inovasi tersebut bahkan telah direplikasi di Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Malang.

"Kolaborasi lintas sektor menjadi kekuatan utama Pentas Gemilang. PKK hadir sebagai mentor keterampilan dan BLH sebagai mitra pembangun nilai. Ini contoh nyata bagaimana inovasi bisa menggerakkan banyak pihak,” ucap Adi.

Ditegaskan olehnya, inovasi merupakan bagian dari budaya kerja Pemkot Pasuruan.

“Kami ingin membuktikan bahwa inovasi bukan hanya slogan, tetapi gerakan nyata untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Dua inovasi ini kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat, baik di sektor kesehatan maupun pendidikan,” pungkasnya.

Tahap presentasi Top 90 Kovablik Jatim 2025 menjadi momentum bagi Kota Pasuruan untuk menunjukkan kemampuan daerah menghadirkan inovasi adaptif, aplikatif, dan berdampak langsung. Pemkot optimis kedua inovasi ini dapat melaju ke tahap penilaian berikutnya. (par/mar)