
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Universitas Al Hikmah Indonesia (UAI) Tuban resmi meluncurkan program unggulan Satu Desa Dua Sarjana (SDDS).
Program ini hadir sebagai langkah kampus menjawab kesenjangan akses pendidikan tinggi di pedesaan.
Rektor UAI Tuban, Dr. Laily Hidayati, S.Psi., M.Psi, menyebut, SDDS merupakan terobosan strategis kampus yang berlokasi di Kecamatan Singgahan itu.
“Program ini merupakan inisiatif strategis kampus tercinta kami untuk menjawab tantangan kesenjangan akses pendidikan tinggi di wilayah pedesaan,” kata Laily, Minggu (12/10/2025).
Menurutnya, peluncuran program dilakukan bersamaan dengan wisuda mahasiswa S1 dan S2. Ia berharap SDDS menjadi solusi nyata bagi dunia pendidikan di Kabupaten Tuban.
Sebab, kata dia, meski punya potensi besar di bidang pertanian, perikanan, industri, dan UMKM, angka partisipasi pendidikan tinggi di Tuban masih tergolong rendah.
“Berdasarkan data, mayoritas penduduk Tuban masih berpendidikan dasar. Hanya sekitar 4,75 persen yang pernah kuliah. Ini peringatan serius yang harus segera diatasi,” ujarnya.
Laily menjelaskan, SDDS bertujuan meningkatkan kualitas SDM desa dengan memberi kesempatan kuliah bagi anak kurang mampu.
Program ini menargetkan minimal dua sarjana di setiap desa, sekaligus menyiapkan kader muda yang siap mengabdi dan bersaing.
“Mohon doa dan dukungan masyarakat Tuban agar program ini bisa berjalan maksimal,” harapnya.
Di sisi lain, menurut Laily, dalam praktiknya nantinya program ini diwujudkan melalui pemberian beasiswa berupa pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar 50 persen kepada mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu di seluruh desa di Kabupaten Tuban.
Beasiswa ini akan diberikan sepanjang masa studi normal, yaitu 8 semester di jenjang S1.
Sebagai bentuk kontribusi nyata bagi pembangunan daerah, setiap penerima beasiswa diwajibkan kembali mengabdi di desa asalnya minimal selama 3 tahun setelah lulus.
"Dengan demikian, desa tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga diperkuat dengan sumber daya manusia yang berpendidikan," pungkasnya. (wan/van)