
Laily menjelaskan, SDDS bertujuan meningkatkan kualitas SDM desa dengan memberi kesempatan kuliah bagi anak kurang mampu.
Program ini menargetkan minimal dua sarjana di setiap desa, sekaligus menyiapkan kader muda yang siap mengabdi dan bersaing.
“Mohon doa dan dukungan masyarakat Tuban agar program ini bisa berjalan maksimal,” harapnya.
Di sisi lain, menurut Laily, dalam praktiknya nantinya program ini diwujudkan melalui pemberian beasiswa berupa pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar 50 persen kepada mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu di seluruh desa di Kabupaten Tuban.
Beasiswa ini akan diberikan sepanjang masa studi normal, yaitu 8 semester di jenjang S1.
Sebagai bentuk kontribusi nyata bagi pembangunan daerah, setiap penerima beasiswa diwajibkan kembali mengabdi di desa asalnya minimal selama 3 tahun setelah lulus.
"Dengan demikian, desa tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga diperkuat dengan sumber daya manusia yang berpendidikan," pungkasnya. (wan/van)