Gus Yahya Lukai Hati Hadratussyaikh, Prof Kiai Imam Ghazali: One Man Show Tak Wakili NU

Gus Yahya Lukai Hati Hadratussyaikh, Prof Kiai Imam Ghazali: One Man Show Tak Wakili NU Tanoak KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya ketika menjadi pembicara dalam kegiatan diskusi yang diprakarsai oleh American Jewish Committee (AJC) Global Forum di Yerusalem, Israel. Foto: BBC

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Para kiai dan warga NU – baik kultural maupun struktural – sangat kecewa terhadap tindakan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang dianggap telah menyalahgunakan NU untuk “bermain api” dengan agen zionis Isrrael.

“NU itu warisan ulama waliyullah,” kata Prof Dr KH Imam Ghazali, MA dengan suara tertahan.

Guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu menangis di kantor HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE saat rekaman Podcast BANGSAONLINE.

Menurut dia, Gus Yahya telah melukai perasaan umat Islam se dunia, terutama para mu’assis NU, wabilkhusus Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari. Sebab Hadratussyaikh sangat tegas membela Palestina.

“Jadi saya tak bisa bayangkan organisasi warisan para aluliya itu sekarang dibully dan menantang suara hati umat Islam gara-gara Gus Yahya yang dekat dengan Zionis,” tegas Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya itu.

Kiai Imam Ghazali membagi warga NU ke dalam tiga kelompok dalam menyikapi Gus Yahya. Pertama, kelompok elit struktural PBNU.

Menurut dia, di kalangan PBNU sendiri hanya sedikit yang pro Yahya Staquf terkait Zionis.

“Mayoritas mereka tak sependapat dengan Gus Yahya. Gus Yahya itu one man show,” tegas pengasuh Pesanren Mahasiswa An Nur Wonocolo Surabaya itu.

Apa yang dilakukan Yahya Staquf dengan agen Zinois, tegas Prof Kiai Imam Ghazali, dilakukan sendirian. “Kalau diplenokan pasti ditolak,” kata kiai yang pernah kuliah di Universitas Al Azhar Mesir dan menamatkan S2 di perguruan tinggi di Sudan itu.

Bahkan, kata Kiai Imam Ghazali Said, jajaran Syuriah PBNU pun tak ada yang diajak rembukan terkait Zionis itu.

Kedua, kelompok kritis. “Mereka ini ada kalanya pernah menjadi pengurus kemudian dipecat atau karena faktor teknis lainnya di bawah. Misalnya mereka diberhentikan karena takut dalam muktamar nanti mereka menjadi pesaing,” kata Prof Kiai Imam Ghazali Said.

Kelompok inilah yang vokal terhadap Gus Yahya. “Jadi PBNU (Gus Yahya) sudah salah lalu dicari kesalahannya ya ketemu,” kata Kiai Imam Ghazali Said.

"Kalau dalam politik, ini kelompok oposisi, tapi dalam NU kan tidak dikenal istilah opoisisi," tambah Kiai Imam Ghazali Said.

Ketiga, kelompok tengah, warga NU di bawah, baik kultural maupun struktural.

“Mereka ini hanya ingin NU maju, sesuai khittah, mereka ingin NU ngurusi umat, baik nasional maupun internasional, sehingga kalau ketua umum salah seperti sekarang ini ya dibilang salah,” tegas Kiai Imam Ghazali Said.

“Jumlah kelompok tengah ini mayoritas, baik mereka NU kultural maupun struktural,” tegasnya.

Prof Kiai Imam Ghazali Said sangat menyayangkan Gus Yahya yang berani menantang arus umat Islam dunia yang mayoritas membela Palestina. Apalagi, menurut penilaian Prof Kiai Imam Ghazali Said, kapasitas Gus Yahya baik sebagai tokoh maupun intelektual sangat tidak memadai.

“Dia hanya jadi permainan orang Israel,” katanya.

Menurut Kiai Imam Ghazali, Gus Yahya tak akan berhenti “bermain mata” dengan Zionis. Apalagi Gus Yahya memiliki penasehat khusus bernama Holland Tylor, warga Amerika Serikat, yang diindikasikan sebagai Yahudi dan agen Zionis. 

Menurut Kiai Imam Ghazali, Hollad Tylor inilah yang memberi akses Gus Yahya kepada tokoh-tokoh Zionis di Amerika dan Israel.

Artinya, sebelum mendatangkan Peter Berkowitz, guru besar Stanford University Amerika Serikat, ke dalam acara Akademi Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (AKN) Gus Yahya sudah riwa-riwi dengan Holland Tylor. Bahkan kadang muncul bersama dalam acara-acara resmi NU.

Peter Berkowitz adalah akademisi AS yang sangat vokal membela Israel dan Zionis.

Karena itu seharusnya Rais ‘Aam Syuriah PBNU KH Miftachul Akhyar mengambil langkah tegas.

Tapi sayangnya, menurut Kiai Imam Ghazali Said, ada dua kelemahan Kiai Miftah – panggilan Kiai Miftachul Akhyar. 

Apa saja? Silakan tonton Podcast BANGSAONLINE di channel YouTube yang kini sudah ditonton 68.000 penonton itu.

Tapi jangan lupa ditutul subcribe dan like-nya ya.