Skrining Kesehatan JKN Dorong Deteksi Dini, Anak Muda di Madiun ini Rasakan Manfaatnya

Skrining Kesehatan JKN Dorong Deteksi Dini, Anak Muda di Madiun ini Rasakan Manfaatnya Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari, saat memberi paparan.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Skrining riwayat kesehatan kini menjadi layanan penting dalam program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional. Melalui layanan ini, peserta JKN dapat mendeteksi potensi risiko penyakit sejak dini, sehingga langkah pencegahan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari, menegaskan bahwa skrining tidak hanya mendukung upaya promotif dan preventif, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.

“Skrining riwayat kesehatan ini cukup dilakukan satu kali dalam satu tahun, namun manfaatnya sangat besar. Dari hasil skrining peserta bisa mengetahui apakah ada potensi risiko penyakit tertentu,” ucapnya, Senin (22/9/2025).

Peserta JKN kini tidak perlu datang langsung ke fasilitas kesehatan untuk melakukan skrining. Fitur skrining telah tersedia di Aplikasi Mobile JKN, memungkinkan pengisian data secara mandiri, kapan saja dan di mana saja. Layanan ini juga bisa diakses melalui website BPJS Kesehatan, layanan PANDAWA, dan aplikasi P-Care di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Kemudahan ini dirasakan langsung oleh Sandyka (23), warga Kota Madiun yang rutin berolahraga. Awalnya ia merasa sehat dan tidak perlu pemeriksaan, namun setelah mengetahui informasi skrining dari media sosial, ia memutuskan untuk mencoba.

“Tahu informasi tentang skrining riwayat kesehatan dari sosial media, kemudian saya pikir tidak ada salahnya mencoba mengecek kondisi kesehatan awal. Ternyata prosesnya sangat mudah dan hasilnya pun cukup lengkap,” ungkap pada Selasa (23/9/2025).

Dalam proses skrining, Sandyka menjawab pertanyaan seputar pola makan, aktivitas fisik, pola tidur, dan riwayat penyakit keluarga. Hasilnya menunjukkan kondisi kesehatannya tergolong baik.

“Alhamdulillah hasilnya baik. Tapi bagi saya yang terpenting adalah kesadaran menjaga pola hidup sehat. Skrining ini membuka mata saya bahwa mencegah jauh lebih baik daripada mengobati,” imbuhnya.

Jika hasil skrining menunjukkan tidak berisiko, peserta tetap dianjurkan menjaga gaya hidup sehat dan berkonsultasi secara berkala di FKTP. Namun jika terdeteksi risiko, peserta dapat segera melakukan pemeriksaan lanjutan.

Sandyka pun mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka.

“Untuk teman-teman dan masyarakat, terutama yang masih muda, jangan merasa kesehatan kita selalu aman. Luangkan waktu lima menit untuk skrining lewat Aplikasi Mobile JKN. Manfaatnya sangat besar untuk masa depan kesehatan kita,” paparnya. (red)