
TUBAN, BANGSAONLINE.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban menunjukkan kepeduliannya terhadap generasi bangsa. Kali ini, SIG Pabrik Tuban bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban memberikan parenting atau edukasi kepada 153 ibu-ibu wali murid Taman Kanak-Kanak (TK) yang ada di wilayah sekitar operasional perusahaan, Kamis (18/9/2025).
Kegiatan bertajuk Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak) "Ibu Berkarya, Anak Terjaga" ini diikuti oleh dilaksanakan di Balai Among Jagad kawasan Ecopark Kambangsemi SIG Pabrik Tuban.
Senior Manager of Corporate Communication SIG Pabrik Tuban, Dharma Sunyata, berterima kasih kepada Dinkes P2KB Kabupaten Tuban beserta tim dari puskesmas dan posyandu yang ada di wilayah sekitar perusahaan atas kolaborasinya dalam kegiatan ini.
Ia mengatakan, program Tamasya ini merupakan upaya meningkatkan kualitas pola dalam pengasuhan anak, ketahanan keluarga maupun edukasi positif berbasis lingkungan.
"Kesuksesan seorang anak tidak lepas dari pola asuh dan pendidikan orang tua, terutama ibu. Sehingga, orang tua wajib memahami bagaimana cara mengasuh anak yang baik dan benar di era sumber informasi dan teknologi yang pengaruhnya luar biasa terhadap perkembangan anak," bebernya.
Dharma mengungkapkan, bahwa di area Ecopark Kambangsemi ada berbagai kegiatan, seperti budi daya melon, peternakan ayam petelur, kambing, kolam lele, keramba ikan nila, dan berbagai kegiatan lainnya. Fasilitas ini disediakan perusahaan salah satunya untuk kegiatan edukasi.
"Anak-anak bisa diajak ke sini untuk melihat apa yang ada di Ecopark Kambangsemi. Kegiatan positif ini akan terekam di memori anak. Dan jangan khawatir, untuk berkunjung ke sini tidak dipungut biaya (gratis). Ini semua disediakan perusahaan untuk masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinkes P2KB Kabupaten Tuban, Harsono Tri Asworo, menyampaikan di era sekarang bekerja bukan hanya tugas suami saja. Ibu-ibu pun banyak yang bekerja.
Sehingga, program tamasya ini tidak hanya orang tua saja yang harus memahami, namun pengasuh di tempat penitipan anak juga harus memahaminya.
"Jadi bila ditinggal ibu-ibu bekerja dan putra-putrinya diasuh di tempat penitipan anak, atau mungkin dititipkan kerabat dekat, nenek maupun tetangga, seyogianya tetap dilakukan monitoring terhadap perkembangan anaknya, karena lingkungan akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya anak," paparnya.
Pada kesempatan ini, Pengelola Ketahanan Keluarga Dinkes P2KB Kabupaten Tuban, Candra Dewi Kumalasari, menyampaikan bahwa program Tamasya ini merupakan upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) pengasuh anak, guru Kelompok Bermain (KB), TK, dan orang tua. Dalam hal ini memberikan perhatian terhadap tumbuh kembangnya anak.
"Program Tamasya ini mengajarkan kepada pengasuh untuk memperlakukan anak sesuai dengan usianya, agar pertumbuhan anak dapat terpantau," pungkasnya. (wan/rev)