
Krisis kepercayaan publik terhadap eksekutif (presiden dan menterinya), legislatif (DPR) dan yudikatif (aparat penegak hhlukum) ini jangan dibiarkan berlarut-larut. Sangat berbahaya. Karena Indonesia berbeda dengan negara2 maju dalam biaya operasional negara. Pendapatan negara maju berasal dari industri manufaktur, jasa profesional, tekonologi, keuangan dan lainnya. Sedangkan pendapatan negara Indonesia justru berasal dana menyedot uang rakyat. Yaitu dari penerimaan pajak, penerimaan negara bukan pajak, sumber daya alam dan lainnya. Otomatis gaji.para pejabat Indonesia berasal dari uang rakyat.
Karena itu legitimasi rakyat sgt penting. Kini kepercayaan rakyat terhadap pemerintah, DPR dan aparat penegak hukum sangat lemah. Apalagi Presiden Prabowo sampai sekarang hanya menggelegar dalam retorika.
Pecahnya aksi kerusuhan di bulan Agustus yg seharusnya menjadi bulan sakral bagi bangsa Indonesia suatu pertanda bahwa ini alarm berbahaya yg tak boleh disepelekan. Publik sangat berharap Presiden Prabowo bertindak tegas terhadap para pembantunya - terutama terhadap aparat penegak hukum - yang menyelewengkan dan menyalahgunakan kewenangannya. Termasuk dalam kasus penanganan demo yang dianggap tak manusiawi. Ingat PBB sudah mempetingatkan keras terkait aksi demo yang berujung rusuh pada Agustus itu.
Tuntutan rakyat kecil sejatinya sangat sederhana: perut kenyang dan putra-putrinya bisa sekolah. Selebihnya ada rumah tempat berteduh.
Tapi para elit politik sama sekali tidak peka dan tak menunjukkan empati. Mereka justru berfoya-foya berjoget ria dengan fasilitas negara dan uang rakyat di tengah rakyat yg kesulitan cari makan.
Karena itu watak hedonis, joget ria dan menghamburkan uang rakyat untuk proyek mercusuar warisan Jokowi itu sebaiknya dikikis oleh Presiden Prabowo.
Masih ada waktu bagi Presiden Prabowo untuk memperbaiki diri di depan rakyat. Dengan catatan, bertindak cepat dan tegas terhadap pembantunya yang jelas-jelas tak kapabel dan menyalahkangunakan wewenang.
Jadi ibda' binafsik. Mulailah dari diri sendiri, lingkungan terdekatnya, terutama para menteri dan petinggi penegak hukum di sekelilingnya.
Wallahia'lam bisshawab.