
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dalam lanjutan program Pro Gus’e Update yang digelar di Jalan Sudarman, Kamis (28/8/2025), Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyoroti persoalan krusial terkait PMI atau Pekerja Migran Indonesia dari daerahnya. Ia menyampaikan, Jember merupakan salah satu daerah di Jawa Timur dengan jumlah PMI yang tinggi.
Namun, selama ini calon PMI dari Jember harus menempuh perjalanan ke Banyuwangi hanya untuk mengurus dokumen dan izin keberangkatan.
“Selama ini, warga Jember yang ingin menjadi PMI justru harus mengurus berkas-berkas mereka di kabupaten tetangga. Ini jelas menyulitkan,” kata kepala daerah yang akrab disapa Gus Fawait itu.
Sebagai solusi, Pemkab Jember membuka layanan resmi bagi PMI di Mall Pelayanan Publik (MPP). Mulai Senin depan, seluruh proses administrasi dan perizinan dapat dilakukan langsung di Jember tanpa perlu keluar daerah.
Gus Fawait menegaskan, kebijakan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan dan kemudahan bagi warganya yang hendak bekerja di luar negeri.
“Ini adalah pencapaian besar bagi Jember. Sudah selayaknya kita syukuri, karena ini menunjukkan bahwa pemerintah hadir untuk melindungi dan memfasilitasi PMI kita,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pemkab Jember juga menjalin kerja sama dengan kementerian terkait untuk memberikan pelatihan kepada calon PMI. Pelatihan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan standar negara tujuan agar mereka lebih siap secara keterampilan.
“Kita ingin memastikan bahwa saudara-saudara kita yang menjadi PMI bukan hanya berangkat dengan dokumen lengkap, tapi juga dengan keterampilan yang sesuai,” ucap Gus Fawait.
Sebagai bentuk dukungan jangka panjang, Pemkab Jember turut menyiapkan program beasiswa khusus bagi anak-anak dari keluarga PMI. Tujuannya agar mereka tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak meskipun orang tuanya bekerja di luar negeri.
“Kami siapkan berbagai bentuk perhatian, termasuk beasiswa untuk anak-anak PMI, agar mereka tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” kata Gus Fawait. (nga/mar)