Disperindag Kabupaten Malang Latih Tenaga Giling Rokok SKT, Dorong Produksi dan Serap Tenaga Kerja

Disperindag Kabupaten Malang Latih Tenaga Giling Rokok SKT, Dorong Produksi dan Serap Tenaga Kerja Pelatihan yang digelar Disperindag Kabupaten Malang.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Industri Hasil Tembakau (IHT) di Kabupaten Malang terus menunjukkan perkembangan seiring perubahan preferensi konsumen. Pertumbuhan ini berdampak langsung pada peningkatan kebutuhan tenaga kerja, khususnya di sektor produksi giling rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT).

Menanggapi tren tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang menggelar Pelatihan Giling Rokok SKT. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang merupakan karyawan dari sejumlah perusahaan IHT yang beroperasi di wilayah Kabupaten Malang.

"Jadi hari ini kira-kira sudah 350 peserta yang kita latih untuk pelatihan giling sigaret kretek tangan," kata Kepala Disperindag Kabupaten Malang, M. Nur Fuad Fauzi, usai membuka pelatihan, Senin (25/8/2025).

Fuad menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga magang yang saat ini bekerja di berbagai perusahaan rokok. Menurutnya, kebutuhan tenaga linting masih sangat tinggi, sehingga pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk memenuhi kekurangan tersebut.

Pelatihan akan berlangsung selama lima hari, dengan evaluasi harian untuk memantau perkembangan peserta. Kegiatan ini didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT), dengan total anggaran sebesar Rp2,5 miliar yang dialokasikan untuk berbagai program, tidak hanya pelatihan.

"Jadi memang ada beberapa pelatihan, ada beberapa kegiatan termasuk untuk pendataan mesin-mesin pelinting," jelas Fuad.

Ia juga menambahkan bahwa Disperindag memiliki kewenangan dalam melakukan pembinaan terhadap industri hasil tembakau, termasuk pelatihan manajemen dan peningkatan kapasitas perusahaan melalui pelatihan branding.

"Nanti akan ada juga pelatihan untuk branding. Jadi peningkatan kapasitas perusahaan-perusahaan di hasil tembakau itu yang kita lakukan," terangnya.

Melalui pelatihan ini, Fuad berharap dapat mendorong peningkatan produksi IHT di Kabupaten Malang. Ia menegaskan bahwa tren produksi terus meningkat, yang tercermin dari data penerimaan cukai yang juga mengalami kenaikan.

"Terbukti memang di industri hasil tembakau ini selalu meningkat ya, selalu meningkat. Sehingga ini bisa dilihat dari peningkatan data bagi hasil cukai yang kita terima selalu meningkat. Itu artinya bahwa produksinya meningkat," ujarnya.

Ia menutup dengan penjelasan bahwa DBHCT merupakan dana yang bersumber dari kapasitas produksi industri tembakau di masing-masing daerah, sehingga peningkatan produksi akan berdampak langsung pada besaran dana yang diterima pemerintah daerah. (adv/dad/mar)