Pasir Langka, 10 Paket PL Pengairan PU Tidak Selesai Tepat Waktu

Pasir Langka, 10 Paket PL Pengairan PU Tidak Selesai Tepat Waktu pasokan pasir semakin langka membuat proyekan PU Pengairan tidak selesai tepat waktu.

Ditanya, kenapa tidak mengambil pasir dari daerah lain, Gunawan menjelaskan, pengambilan pasir dari daerah lain, pihak rekanan kesulitan untuk mendapatkannya. Selain itu, harga yang ditawarkan berlipat-lipat. Sedangkan kwalitasnya kurang bagus, kalah dengan pasir asli Lumajang. " Kata rekanan pengangkut pasir dari daerah lain tidak berani masuk ke Lumajang," terangnya.

Gunawan sempat menjelaskan, 10 paket yang belum selesai itu, hingga hari ini, pembangunannnya sudah mencapai 50 persen hingga 65 persen. Dimana proyek pembangunan irigasi pengairan tersebut, terpecah di beberapa titik di Seluruh Kabupaten Lumajang dengan anggaran keseluruhan 1.559.329.300 miliar. " Proyek ini Petunjuk Langsung (PL) karena nilainya dibawah 200 juta," tambahnya.

Gunawan berharap, ada kejelasan tentang kapan pasir bisa normal kembali pasca penutupan, akibat tragedi di Selok Awar-Awar. " Ya ada surat tertulis kapan pasir bisa normal Kembali," tungkasnya.

Sebelumnya, 13 penambang pasir diperbolehkan melakukan aktifitas penambangan. Namun, para penambang tersebut, harus memenuhi syarat administrasi, termasuk memasang papan nama dan patok, wilayah di tambang miliknya. 

Sementara itu, pengendalian Lahar Semeru Lumajang, dikabarkan belum mengelurkan rekomendasi penambangan kepada para penambang. Dimana rekomendasi dari Proyek Semeru tersebut, sebagai kelengkapan administrasi para penambang yang mengantongi ijin. Jika demikian, ada penambang sudah mengantongi ijin maupun tidak, dipastikan semua Ilegal. 

Sumber: Harian Bangsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO