Modus Ngaku Tabrak Adik, Motor Beat yang Dipakai 2 Siswa SMK Rajasa Surabaya Dibawa Kabur Begal

Modus Ngaku Tabrak Adik, Motor Beat yang Dipakai 2 Siswa SMK Rajasa Surabaya Dibawa Kabur Begal Korban saat melapor ke Polsek Genteng didampingi sang ayah

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Dua siswa SMK Rajasa Surabaya menjadi korban pembegalan dan dugaan gendam oleh dua orang tak dikenal saat berada di Jl. Wijaya Kusuma, pada Kamis (31/7/2025) pukul 11.15 WIB.

Peristiwa bermula saat dua pelajar bernama Hafis (17) dan Ridwan (17) warga Jl. Bulak Rukem Timur 1M, berangkat bersama ke sekolah jam siang.

Kedua siswa itu mengendarai motor Honda Beat Deluxe milik Hafis. Tiba-tiba dua pelaku yang mengunakan Honda PCX warna Hitam tanpa nopol memberhentikannya.

“Saya bergoncengan dengan Ridwan, saat dekat dengan sekolahan tiba tiba saat di Sekitaran jalan Ngemplak, saya di pepet oleh dua pria yang seumuran 36-40 tahun. 2 pria itu bilang bahwa saya menabrak adiknya.” Ujar Hafis, saat didampingi oleh sang ayah selama proses diperiksa di Polsek Genteng.

Adu argumentasi antara korban dengan dua pelaku yang bertubuh tegap dan gemuk, membuat dua siswa ini ketakutan dan menghentikan motornya di Jl. Wijaya Kusuma samping Warkop Garasi.

“Saya diajak oleh kedua pelaku untuk menemui adiknya yang kecelakanan dengan bergoncengan tiga mengunakan motor pelaku, sedangkan Ridwan tetap tinggal untuk menjaga motor dan handphone saya,”tambah Hafis.

Ternyata pelaku menurunkan Hafis di sekitaran SMAN 5. 

“Jadi saya diturunkan di Sekitaran Komplek SMAN 5. Kedua pelaku menyuruh saya turun dari motornya dan menunggu, karena mereka akan menjemput adiknya yang saya tabrak, katanya begitu,” tambahnya lagi.

Setelah Hafis menunggu kedua pelaku tidak kunjung kembali sehingga timbul perasaan curiga. 

“Saya merasa curiga dan bingung, kemudian saya jalan kaki ke posisi Ridwan dan motor saat berhenti. Dan setelah saya kembali bertemu Ridwan ternyata motor saya telah raib,” ujar Hafis.

Sedangkan dari keterangan Ridwan saat live melaporkan ke radio Suara surabaya, dirinya mengaku tidak sadar saat kedua pelaku mengambil motor milik Hafis.

“Jadi setelah mengajak Hafis bergoncengan tiga, keduanya tidak lama kembali ke saya tapi Hafis tidak bersama kedua pelaku. Nah setelah pelaku kembali menemui saya tiba-tiba saya tidak sadar, sadarnya saat Hafis kembali ke saya dan mempertanyakan motornya,” ujar Ridwan, saat siaran Live di Suara Surabaya.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Genteng AKP Grandika Indra Waspada membenarkan adanya laporan tersebut. (rus/van)