Menjaga Inflasi Kota Kediri tetap Terendah di Pulau Jawa

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Inflasi Kota Kediri bulan September naik menjadi 0,26%, namun demikian secara kumulatif dari bulan Januari sampai dengan September 2015 masih yang terendah dibandingkan dengan kota-kota lain di Pulau Jawa yang dihitung Indeks Harga konsumennya, yaitu 0,84%.

Capaian inflasi yang rendah tersebut harus dikawal dengan baik sampai dengan akhir tahun 2015. Kota Kediri optimis bahwa inflasi pada bulan-bulan mendatang akan terjaga dengan baik, antara lain disebabkan ketersediaan stok beras di pasar yang cukup besar.

Stok beras premium Bulog, di luar raskin, yang setiap saat dapat digelontorkan ke pasar, tercatat sebanyak 13.808 ton. Selain itu, selama bulan Oktober hingga Desember mendatang, Bulog masih akan menyalurkan raskin sebanyak 4 (empat) kali mendampingi penyaluran beras raskinda oleh Bappeda. Selanjutnya, produksi dan pasokan produk holtikultura seperti cabai, bawang merah, dan komoditas bumbu dapur yang lain saat ini melimpah.

Sementara itu, pasokan gas yang didistribusikan melalui 12 agen dan 150 pangkalan di Kota Kediri sangat lancar dan bahkan meningkat. Sebagai antisipasi perbedaan harga jual di tingkat konsumen, Hiswana Migas menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk membeli langsung ke pangkalan-pangkalan resmi dengan HET Rp. 16.000 untuk LPG 3 kg. Ditegaskan juga bahwa pangkalan resmi menerima pembelian secara eceran dan HET tersebut hanya berlaku untuk penjualan pada pangkalan resmi, sementara penjualan di tingkat retail yang lain seperti toko atau warung belum diatur.

Optimisme yang lain adalah terjadinya penguatan nilai tukar Rupiah dalam 2 (dua) minggu terakhir ini yang diharapkan dapat menekan inflasi inti.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Djoko Raharto, memprediksi tekanan inflasi Kota Kediri pada Oktober ini dan 2 (dua) bulan mendatang dapat terjaga. Melalui koordinasi dan sinergi dari berbagai pihak, Kota Kediri optimis inflasi Kota Kediri pada akhir 2015 terjaga pada rentang 4 ± 1%, dengan kecenderungan bias ke bawah. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO