Kemendikdasmen Apresiasi MPLS Ramah Anak yang Digelar di Surabaya

Kemendikdasmen Apresiasi MPLS Ramah Anak yang Digelar di Surabaya Walikota Eri Cahyadi saat memberikan sambutan di TK-KB-TPA Negeri Bung Karno, Graha Bunda PAUD, Selasa (15/7/2025).

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ramah anak di Surabaya mendapat apresiasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI. 

Direktur PAUD Kemendikdasmen, Nia Nurhasanah, memuji langsung pendekatan yang diterapkan saat meninjau TK-KB-TPA Negeri Bung Karno, Graha Bunda PAUD, Selasa (15/7/2025).

“Jika di rumah mereka disayangi orang tua, di sekolah baru pun mereka harus merasa sama. Mereka diperhatikan, dihormati, bahkan dimuliakan,” ujar Nia.

Ia menilai program-program di Surabaya seperti Wajib Belajar 13 Tahun, Gerakan 7++ Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH), MPLS Ramah, dan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) sejalan dengan visi Kemendikdasmen.

“Ini merupakan sinergi luar biasa antara program prioritas kami dengan Pemerintah Kota Surabaya,” tegasnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak dini. Ia menyebut program MPLS Ramah sejalan dengan nilai agama dan kebangsaan.

“Melalui program ini, kebiasaan bermuatan agama akan membentuk karakter kebangsaan anak, jiwa gotong royong, suka menolong, dan keberanian,” kata Eri.

Ia pun berkomitmen mengembangkan program bersama Bunda PAUD Kota Surabaya agar anak siap melanjutkan pendidikan dengan sikap positif. Eri juga kembali menyoroti peran penting ayah dalam tumbuh kembang anak.

“Peran ayah sangat luar biasa dan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan anak perempuan maupun laki-laki,” ujarnya.

Ia bahkan menggagas Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) khusus ayah, serta mengingatkan pentingnya membatasi penggunaan gawai pada anak.

“Kurangi penggunaan gawai sampai anak bisa membedakan mana yang baik dan buruk,” pesannya.

Ketua Bunda PAUD Surabaya, Rini Indriyani, menjelaskan bahwa MPLS tahun ini diperpanjang menjadi lima hari untuk memberi waktu adaptasi yang cukup bagi anak. 

Ia juga memperkenalkan penambahan nilai dalam Gerakan 7++ menjadi “Wani Berbicara, Wani Berpendapat, Wani Melakukan Hal yang Benar.”

“Karakter anak Surabaya itu wani atau berani. Harapannya mereka tumbuh menjadi pribadi yang berani berbuat positif,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh, menambahkan bahwa PAUD adalah fondasi karakter dan kompetensi anak. Ia mendorong orang tua memanfaatkan fasilitas seperti Pusat Pembelajaran Terpadu (PPT) di tiap RT/RW.

“PAUD sangat dibutuhkan untuk membangun kepercayaan diri dan kemandirian anak sebelum masuk SD,” ujarnya.