
“Peran ayah sangat luar biasa dan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan anak perempuan maupun laki-laki,” ujarnya.
Ia bahkan menggagas Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) khusus ayah, serta mengingatkan pentingnya membatasi penggunaan gawai pada anak.
“Kurangi penggunaan gawai sampai anak bisa membedakan mana yang baik dan buruk,” pesannya.
Ketua Bunda PAUD Surabaya, Rini Indriyani, menjelaskan bahwa MPLS tahun ini diperpanjang menjadi lima hari untuk memberi waktu adaptasi yang cukup bagi anak.
Ia juga memperkenalkan penambahan nilai dalam Gerakan 7++ menjadi “Wani Berbicara, Wani Berpendapat, Wani Melakukan Hal yang Benar.”
“Karakter anak Surabaya itu wani atau berani. Harapannya mereka tumbuh menjadi pribadi yang berani berbuat positif,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh, menambahkan bahwa PAUD adalah fondasi karakter dan kompetensi anak. Ia mendorong orang tua memanfaatkan fasilitas seperti Pusat Pembelajaran Terpadu (PPT) di tiap RT/RW.
“PAUD sangat dibutuhkan untuk membangun kepercayaan diri dan kemandirian anak sebelum masuk SD,” ujarnya.