
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah menerima kunjungan pimpinan The Nippon Foundation dalam rangka membahas upaya eliminasi penyakit kusta di wilayah Jawa Timur.
Kunjungan ini dipimpin langsung Chairman The Nippon Foundation, Yohei Sasakawa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (9/7/2025) malam.
Gubernur Khofifah didampingi wakilnya, Emil Elestianto Dardak, Duta Besar Indonesia untuk Jepang H.E. Heri Akhmadi, serta Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin.
Dalam pertemuan tersebut, Khofifah menyampaikan optimismenya atas kolaborasi dengan Nippon Foundation yang dinilai memiliki pengalaman dan keahlian di bidang pengendalian penyakit kusta.
"Terima kasih atas support dan atensi yang luar biasa untuk mendukung eliminasi kusta di Indonesia utamanya Jawa Timur. Kehadiran Mr. Sasakawa untuk memberikan support agar Jatim bebas kusta sungguh membahagiakan kami semua," ujarnya.
Menurut data WHO melalui Global Health Observatory tahun 2021, Indonesia menjadi negara dengan kasus kusta baru terbanyak ketiga di dunia setelah India dan Brazil. Sementara data nasional tahun 2024 mencatat 2.198 kasus di Jawa Timur dari total 14.698 kasus secara nasional.
Khofifah menambahkan, persepsi masyarakat yang keliru menjadi tantangan besar dalam upaya eliminasi kusta.
"Keberadaan penyakit kusta sendiri di masyarakat sering dianggap tabu. Masih banyak masyarakat di berbagai daerah yang menganggap kusta sebagai penyakit kutukan Tuhan atau karma. Tentu ini sangat disayangkan," tuturnya.
Ia menekankan pentingnya edukasi publik melalui tokoh agama dan masyarakat untuk menghapus stigma serta memberikan pemahaman yang tepat.
Khofifah juga menyampaikan bahwa Pemprov Jatim siap menjalin sinergi jangka panjang dengan Nippon Foundation dan telah menyiapkan RSUD Dr. Soetomo sebagai pusat layanan kusta di Indonesia sesuai penugasan Kemenkes RI.
"Harapannya, Nippon Foundation bisa memberikan penguatan laboratorium, research, hingga penyediaan reagen yang lebih komprehensif," pungkasnya.
Chairman The Nippon Foundation, Yohei Sasakawa, turut menyoroti bahwa tantangan utama dalam pemberantasan kusta adalah stigma negatif dari masyarakat, termasuk terhadap pasien yang telah sembuh.
"Pemahaman yang salah terhadap kusta menjadi salah satu halangan yang seringkali dijumpai. Dan ini harus ditindak dengan kerja sama dari seluruh pihak," ucapnya.
Ia mengapresiasi sinergi dengan Pemprov Jatim, dan berharap dampak positif dari program eliminasi di Jatim bisa dirasakan secara nasional.
"Pak Menkes Budi menargetkan Indonesia bebas kusta dan Jawa Timur ditunjuk sebagai salah satu fokus utamanya. Kita yakin, jika Jatim bisa bebas kusta maka dampaknya akan terasa di seluruh Indonesia," paparnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, President of Sasakawa Health Foundation Dr. Takahiro Nanri, Senior Officer of Nippon Foundation Dr. Akiko Horiba, serta jajaran kepala perangkat daerah Pemprov Jatim. (dev/mar)