Respons Aduan Masyarakat, Emil Dardak Tinjau Kondisi Jalan Nasional dan Kesiapan JLU di Lamongan

Respons Aduan Masyarakat, Emil Dardak Tinjau Kondisi Jalan Nasional dan Kesiapan JLU di Lamongan Plt Gubernur Jatim saat meninjau kondisi jalan nasional dan kesiapan JLU di Lamongan.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sebagai respons cepat atas banyaknya laporan masyarakat terkait kerusakan dan keamanan jalan, Plt Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, langsung melakukan pengecekan Jalan Nasional Gresik - Lamongan pada Selasa (3/6/2025).

Didampingi Bupati Lamongan bersama wakilnya serta jajaran Kepala Perangkat Daerah terkait, Emil menyusuri salah satu jalur utama yang biasa dilewati masyarakat sekitar.

Di titik pertama yaitu Kecamatan Sukodadi, Lamongan, ia melihat kondisi jalan dan saluran air pasca perbaikan yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

"Kami berterima kasih kepada Kementerian PU atas pelaksanaan penanganan jalan bergelombang di sini menggunakan teknik overlay. Di sini gelombangnya lebih besar karena kondisi saluran dan bahu jalan yang lebih tinggi dari jalan, jadi perlakuannya khusus," paparnya.

Di titik selanjutnya, Emil meninjau kawasan Duduk Sampeyan-Gresik, di mana termasuk titik rawan kecelakaan lalu lintas akibat tidak adanya separator jalan.

Di sana, ia langsung berkoordinasi via telepon dengan Balai Jalan Nasional guna menentukan langkah konkret untuk menjaga keselamatan pengguna jalan.

"Idealnya adalah pelebaran jalan, tapi sebagai langkah percepatan maka disepakati concrete barrier. Yang sifatnya stabil dan berat jadi tidak mudah dipindah," ucapnya.

Tidak hanya Jalan Nasional, Emil beserta tim juga meninjau kesiapan kawasan Jalur Lingkar Utara (JLU) yang memiliki panjang 7,15 Km dan membentang dari Desa Rejosari, Kecamatan Deket, hingga Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan.

Ia memastikan, proses pembangunan jalan sudah rampung 100 persen, namun masih perlu dilengkapi rambu-rambu hingga Lampu Traffic Light.

"Jalannya dipastikan selesai. JLU ada lima titik persimpangan yang diidentifikasi memerlukan traffic light. Sudah pengadaan dari Kementerian dan butuh waktu pemasangan. Kisaran 2 bulan," katanya.

Sembari menunggu kesiapan tersebut, Emil mengatakan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan Kadishub, Kapolres Lamongan dan Balai Jalan Nasional terkait kemungkinan pengoperasian dengan sistem buka tutup seperti saat Lebaran.

"Kita berkomunikasi dengan pihak terkait, misal seperti waktu lebaran, akan disiagakan petugas di waktu-waktu saat dioperasikan," ujarnya.

Di akhir, menanggapi banyaknya laporan jalan rusak oleh warga kepadanya, ia mengatakan bahwa itu hal wajar ketika masyarakat tidak terlalu memahami terkait perbedaan antara jalan daerah maupun nasional. Ditegaskan olehnya, jalan rusak adalah tanggung jawab bersama.

"Kami disini tidak lempar-lemparan tanggung jawab. Menjelaskan iya. Karena pada akhirnya kita semua bekerja bersama," pungkasnya. (dev/mar)