
Bawang merah dijual dengan harga Rp30 ribu per kg, sedangkan harga di pasar Kabupaten Malang ada di angka Rp35.200,00. per kg dan HET Rp41.500,00. per kg, dengan jumlah komoditi 50 kg.
Untuk tepung terigu Rp10 ribu per kg, sementara harga di pasar-pasar Kabupaten Malang Rp10.600,00. per kg. Jumlah komoditi tepung terigu yang disiapkan di pasar murah sebanyak 40 kg.
"Jadi bahan pokok yang dijual di sini sangat jauh dari harga di pasar. Dengan tujuan supaya subsidi benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan," kata Khofifah.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa lokasi pasar murah sengaja digelar di dekat permukiman warga untuk menjangkau kebutuhan bahan pokok.
"Saya bersyukur antusiasme masyarakat karena harga yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasar. Insya Allah bermanfaat dan barokah," ujarnya.
Saat meninjau pasar murah, Khofifah menyempatkan diri menyapa masyarakat dan membagikan telur kepada ibu hamil serta balita, serta memberikan beras kepada lansia.
Menurut dia, telur yang dibagikan kepada ibu hamil dan balita agar asupan gizi ibu hamil dan balita tercukupi sehingga bebas stunting. Khofifah menyebut, hasil evaluasi Kemenkes, Jatim stunting nomor 2 paling bawah setelah Bali.
“Insyaallah progam stunting di Jatim sukses. Terus bekerja keras hingga stunting nol bagi Jatim," tuturnya.
Gelaran pasar murah disambut antusias warga sekitar, salah satunya Eka (20) ibu hamil mengaku sangat terbantu karena bisa membawa pulang 1 kg telur.
“Alhamdulillah, saya sangat terbantu. Telurnya nanti bisa juga buat anak saya yang masih balita," akunya.
Hal yang sama disampaikan Mariati (34). Ia yang turut mengantre sejak pagi juga mengatakan sangat senang bisa mendapatkan berbagai bahan pangan dengan harga murah.
"Harapannya kegiatan semacam ini bisa terus ada. Supaya masyarakat desa bisa semakin maju. Terima kasih Ibu Khofifah," sebutnya. (dev/mar)