
"Jadi di sini sudah ada alat yang memungkinkan memberikan layanan pencucian sprei linen atau silk (sutra) yang sangat cepat. Hanya lima menit katanya processing ntuk pengeringan 90%," ucapnya.
Melalui kerja sama tersebut, diharapkan bisa menjadi pemberdayaan bagi seluruh siswa untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di daerahnya.
"Kalau anak-anak ini dilatih lebih advance, dan kita sudah siap membuka pasar dengan hotel di sekitar sini, maka kami membutuhkan support dari Pak Bupati untuk melihat marketnya seperti apa, dan alatnya bisa ditambah," paparnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah juga berharap agar berbagai upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar atau market di sekitarnya.
Ia mencontohkan, di kawasan wisata Bromo selain jurusan Perhotelan dan Kuliner bisa dilakukan pendalaman untuk jurusan seni budaya. Utamanya yang spesifik terhadap budaya Tengger.
"Jangan sampai kita membuka jurusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar. Misal jurusan seni budaya yang langsung merging dengan kebutuhan market dan kebutuhan pengenalan terhadap budaya tengger," katanya.
"Sehingga baik wisatawan domestik maupun asing mereka bisa mendapatkan pengayaan selain alam yang luar biasa juga pengayaan budaya Tengger yang akan mereka dapatkan," imbuhnya.
Sementara itu, ungkapan bahagia juga disampaikan salah seorang siswa SMKN Sukapura. Amara, seorang siswi kelas X (Sepuluh) jurusan perhotelan mengaku senang karena nantinya bisa menempati gedung sekolah yang baru.
"Saya sangat senang, karena di gedung yang baru sangat luas dan suasananya lebih sejuk dari sebelumnya. Terima kasih Ibu Gubernur karena sudah datang di Sukapura. Semoga ke depannya SMK di Jawa Timur bisa terus maju," akunya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan prasasti peresmian gedung Laboratorium, UKS, Perpustakaan, RKB dan Ruang BK SMKN Wonomerto Probolinggo. (dev/mar)