Pejabat Pemkot Surabaya Dilatih Bahasa Inggris

Pejabat Pemkot Surabaya Dilatih Bahasa Inggris pelatihan bahasa Inggris yang digelar di ruang asisten Sekkota. Diikuti seluruh pejabat pemkot. foto: humas

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Agar kemampuan bahasa Inggris pejabat ada peningkatan, pihak Sekdakot Surabaya, mendatangkan instruktur dari relawan Rumah Bahasa, untuk menggenjot kemampuan bahasa Inggris praktis pejabat. Kursus digelar usai jam kerja.

Para instruktur mendatangi ruangan-ruangan yang ditunjuk. Dan di dalam ruangan sudah ada ‘murid’nya. Misalnya di ruang Kabag Pemerintahan dan Otonomi Daerah Eddy Christijanto. Eddy belum terlalu lancar mengucapkan kalimat dalam bahasa Inggris, namun mantan Camat Genteng tersebut terlihat cukup pede. Eddy bahkan mencoba terlibat percakapan aktif dengan tenaga pengajar.

Di ruangan lain, Kepala Bapemas KB Surabaya Nanis Chairani saling lempar pertanyaan dengan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Maya Syahria Saleh. Sebelumnya, mereka mendapat materi tentang angka/bilangan, waktu, penanggalan, dan harga dalam bahasa Inggris. Setelah mendapat materi dari pengajar, Nanis dan Maya diminta membuat pertanyaan dalam bahasa Indonesia. Pertanyaan tersebut masih ada hubungannya dengan materi angka yang telah diajarkan.

Sementara, yang lain bertugas menterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Tentu saja, momen tersebut dimanfaatkan Nanis dan Maya untuk saling melempar pertanyaan sulit. Namun demikian, suasana pelatihan berjalan penuh canda, jauh dari kesan tegang dan formal.

Sejak awal September, para pejabat di lingkup Pemkot Surabaya, mulai dari level asisten, kepala dinas, kepala bagian, hingga para camat memang punya rutinitas baru. Mereka diwajibkan mengikuti pelatihan bahasa Inggris setelah jam kerja. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Surat Perintah Sekretaris Daerah Kota Surabaya bernomor 810/4586/436.7.6/2015.

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Mia Santi Dewi menuturkan, sebanyak 73 kepala SKPD mendapat porsi pelatihan bahasa Inggris dua kali dalam seminggu. Mereka dibagi ke dalam grup kecil tak lebih dari sepuluh orang agar program tersebut berjalan efektif. “Setiap hari ada tiga sampai empat kelas. Setiap sesi berlangsung selama 90 menit. Yakni mulai pukul 18.00-19.15,” ujarnya.

Berbeda dengan kursus formal, pelatihan bahasa Inggris khusus pejabat pemkot lebih menekankan pada sisi percakapan praktis. Harapannya, para pejabat bisa lebih aktif dan percaya diri menggunakan bahasa Inggris. Sebab, menurut Mia, kunci penguasaan bahasa asing adalah mempraktikan bahasa tersebut secara rutin dan konsisten. “Intinya tidak boleh malu mencoba mengucapkan bahasa Inggris,” terangnya.

Sedangkan tenaga pengajar merupakan relawan (volunteer) yang biasa mengajar di rumah bahasa. Dengan begitu, kegiatan pelatihan ini tidak membutuhkan alokasi khusus dari APBD.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO