UTM Kawal Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswi Fakultas Pertanian

UTM Kawal Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswi Fakultas Pertanian Rektor UTM saat memberi keterangan kepada awak media di Mapolres Bangkalan.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Tim Bantuan Hukum dan Tim Satgas akan memberikan pendampingan dan bantuan hukum kepada korban pembunuhan sadis, EJ. Diketahui, korban dibacok dan dibakar oleh pelaku berinisial M di Desa Banjar, Kecamatan Galis, , pada Minggu (1/12/2024) malam.

EJ adalah seorang mahasiswi semester V Fakultas Pertanian yang sedang melaksanakan PPL atau praktik pengalaman lapangan (PPL).

Baca Juga: Mahasiswa UTM Jadi Korban Jebakan Benang Nilon saat Naik Motor di Jembatan Suramadu

Melalui lembaga bantuan hukum dan Tim Satgas , Rektor , Safi, menegaskan bakal mengawal proses hukum secara maksimal, serta menyediakan pengacara secara gratis bagi korban hingga ke pengadilan.

"Orang tua dan keluarga korban sudah dipanggil oleh Polres dan LBH, serta Tim Satgas sudah mendampingi dan mengawal. Ini adalah bantuan hukum dari dan Satgas. Saya meminta mereka untuk mengawal dan mendampingi proses hukum hari ini dan ke depan. Bukan karena tidak percaya kepada Polres , tetapi untuk memberikan dukungan kepada Polres ," paparnya.

Ia juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya mahasiswi dengan cara yang tidak wajar. Kampus turut prihatin atas pembunuhan sadis ini.

Baca Juga: Anggota Komisi V DPR RI Gelar Sosialisasi Empat Pilar Bersama Komunitas Song Osong Lombhung

Safi juga mengapresiasi Polres yang bergerak cepat dalam melakukan penyidikan dan menangkap pelaku.

Ia berharap polisi memberikan hukuman maksimal kepada pelaku. Bukan hanya karena tindakan pelaku, tetapi juga untuk mengatasi budaya kekerasan yang sering terjadi di .

"Ini bukan hanya persoalan pelaku, tetapi juga budaya kekerasan yang sering kali terjadi di Kabupaten ," ucapnya.

Baca Juga: Tim SFQR Lanal Batuporon Gagalkan Pengiriman Puluhan Karton Rokok Ilegal dari Pamekasan

Ia pun berharap pelaku tidak hanya dijerat dengan Pasal 338, tetapi juga Pasal 340, karena itu akan memberikan efek jera atas budaya kekerasan yang selalu terjadi di Kota Dzikir dan Sholawat.

"Kita percayakan kepada polisi, jika ada unsur perencanaan, Pasal 340 bisa diterapkan. Namun, kewenangan ada pada Polres ," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Purworejo, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Sudarto, mengapresiasi Polres yang cepat menangkap pelaku. Bahkan, ia meminta bantuan kepada untuk mengawal dan membantu proses hukum tersebut.

Baca Juga: Jembatan Penghubung Antarkecamatan Ambruk akibat Banjir, Pj Bupati Bangkalan Upayakan Hal ini

"Keluarga korban juga memohon agar dapat mengawal sepenuhnya proses hukum ke depan. Pembunuhan ini sangat sadis, korban dalam kondisi hamil 2 bulan, dibacok, digorok lehernya, hingga dibakar. Kasus ini perlu mendapatkan perhatian khusus," cetusnya. (uzi/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO