70 Cendekiawan Sufi dari Seluruh Dunia bakal Kumpul di UIN Maliki Malang

70 Cendekiawan Sufi dari Seluruh Dunia bakal Kumpul di UIN Maliki Malang Dr KH Hasyim Muzadi (tengah) bersama Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr Mudjia Raharjo (kiri) dan Rais Am JATMAN KH Habib Luthfy Bin Yahya saat jumpa pers di UIN Maliki Malang, Senin (32/8). Foto: BANGSAONLINE

”Kami dalam konferensi dunia November nanti, ingin menyampaikan sikap, bahwa padanan kalimat Rahmatan Lil 'Alamin adalah harga mati, yang tidak bisa ditawar lagi. Sebab, jika perubahan dilakukan, maka memiliki dampak perpecahan persatuan Islam di dunia. Jangankan rencana perubahan tersebut, akibat konstelasi peperangan antar negara yang bermuatan kepentingan sesaat, dan perubahan politik saja, sudah banyak memporak porandakan nilai persatuan umat islam dunia. Apalagi jika gerakan kelompok itu berhasil mengubah kalimat Rahmatan Lil-Alamin. Dampak berikutnya lebih besar pasti muncul," katanya.

Prof Dr Mudjia Raharjo, Rektor UIN Malang sebagai tuan rumah mengaku sangat bersyukur atas rencana ICIS dan JATMAN menggelar pertemuan internasional di kampus yang dipimpinnya. ”Sebagaimana amanat pemerintah pusat, UIN Malang sudah waktunya menjadi kampus islam Internasional. Sebab sendiri memiliki 32 perwakilan mahasiswa dari 32 negara, yang menimba ilmu disini,” katanya.

Menurut dia, acara pertemuan internasional nanti bisa jadi pintu perkenalan, sekaligus mendeklarasikan sebagai kampus Islam bertaraf Internasional kepada negara luar. ”Dalam perhelatan internasional,itu, mendatangkan Dubes atau cendikiawannya, untuk turut merumuskan persatuan umat muslim dunia secara kokoh, tanpa dibayangi kepentingan sesaat," ujar Prof Mudjia Raharjo.

KH Mu’thy Nurhadi selaku Mudir Am JATMAN menilai negara-negara di Timur Tengah terlibat konflik peperangan akibat spiritualitas mereka sudah pada titik lemah. “Jadi mereka tidak mengedepankan rasa iman secara hakiki. Secara tidak langsung, kami yang berangkat dari pegiat sufiisme, tergerak ingin membantu menularkan sebagian ilmu Allah, yang kami pelajari dan kami terapkan, dalam rangka menjaga persatuan umat Islam dunia. Jangan sampai tercerai berai, akibat nafsu manusiawi yang tak terkendali,” katanya.

Menurut dia, JATMAN bersama ICIS dan Malang sepakat membangun peradaban dunia secara damai, hidup berdampingan, tanpa diselimuti amarah jiwa satu sama lain. ”Semoga rencana perhelatan internasional, pihak pemerintah dalam hal ini kementerian luar negeri banyak membantu, memberikan rekomendasi kepada panitia penyelenggara," sambung pria berjenggot putih ini. (mlg1/thu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO