Pembangunan Pasar Turi Molor, Pedagang Berencana Temui Presiden

SURABAYA (bangsaonline)-Pembangunan yang tak kunjung selesai, dan dipastikan molor 6 bulan ke depan, membuat pedagang kian terpuruk dan menderita.
Para pedagang berniat ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), DPR-RI, Komnas HAM dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 


“Kami (pedagang , red) mendatangi institusi tersebut tujuannya untuk minta perlindungan hukum dan keadilan atas arogansi PT Gala Bumi Perkasa (GBP), selaku investor , dengan adanya penarikan bunga, denda, sertifikat strata tittle, PPn dan lain-lain,” ujar Ketua Kelompok Pedagang (Kompag), H Abdulah Syukur, Senin (14/4/2014).

Dikatakan, selain minta perlindungan hukum dan keadilan atas arogansi investor, para pedagang juga akan melaporkan berbagai pelanggaran yang dilakukan investor karena ditengarai ada indikasi kerugian negara. “Pedagang sudah menderita, dan kini terjajah oleh investor,” imbuhnya


Sementara rombongan pedagang akan bertolak ke Jakarta akhir April ini dengan menggunakan 10 bus pariwisata. “Ada sekitar 450 pedagang yang siap berangkat ke Jakarta,” ungkapnya seraya menambahkan posko pendafataran ke Jakarta ada di depan Kantor PMK .

DPRD Surabaya meminta Pemkot lebih tegas terhadap persoalan Surabaya. Ini setelah munculnya persoalan dan berkembangnya persoalan cenderung diakibatkan oleh tidak adanya ketegasan dari Pemkot Surabaya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Tri Setijo Puruwito mengatakan, seharusnya Pemkot tegas dalam menjalankan perjanjian yang telah ditanda tanganinya dengan pihak investor. Artinya, jika memang investor melanggar maka harus diterapkan mekanisme sanksi seperti yang telah disebutkan dalam perjanjian.

“Seperti soal batas waktu penyelesaian pembangunan (10 April 2014), jika memang habis waktu ya disikapi dengan tegas. Tidak dibiarkan terus, seolah Pemkot lemah terhadap investor,” kata Tri Setijo yang juga politisi PKS ini.
Menurut dia, jika Pemkot bersikap tegas maka pembangunan bisa lancar tidak ada persoalan yang membayangi.
Diakui Tri Setijo, dalam pembangunan investasi murni dari investor PT Gala Bumi Perkasa. Dan Pemkot Surabaya tidak mengeluarkan sepeserpun investasi untuk membangun . Hal itu berdampak pada lemahnya posisi Pemkot Surabaya dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul.

Demikian juga dengan hasil audit BPKP, menurut Tri Setijo, kecil kemungkinan akan bisa memecahkan persoalan di . Bahkan, Pemkot Surabaya bisa digugat balik investor pembangunan jika salah bertindak. “Itu kita pahami betul posisi Pemkot Surabaya, untuk itu salah satu cara menunjukkan sikap tegas yakni dengan memegang teguh dan melaksanakan perjanjian yang telah dibuat bersama," tandas Tri Setijo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO