Siswa Baru SMPN di Lumajang hanya 60 Persen

Siswa Baru SMPN di Lumajang hanya 60 Persen ilustrasi

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Tingkat penyerapan peserta didik baru jenjang SMP Negeri di Kabupaten Lumajang, tidak sesuai dengan jumlah pagu keseluruhan siswa lulusan SD Negeri. Data Kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lumajang sesuai laporan Panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), menyebut hanya 60 persen siswa lulusan SD Negeri yang terserap di bangku SMP Negeri untuk tahun ajaran baru 2015-2016 ini.

Kepala Dindik Kabupaten Lumajang Drs Asep Bambang WS MPd mengatakan bahwa sesuai hasil PPDB kemarin, secara keseluruhan pagu di SMP memang dilaporkan belum tercukupi semua.

“Hal ini dilihat dari yang mendaftar hanya sekitar 8 ribu lebih peserta didik baru. Ini berarti, jumlah siswa SD Negeri yang terserap masuk ke SMP Negeri baru 60 persen saja yang mendaftar. Padahal jumlah lulusan SD Negeri yang akan masuk SMP mencapai Rp 14 ribu lebih anak didik,” katanya.

Sedangkan sisanya yang 40 persen siswa lulusan SD Negeri, menurut Asep Bambang, tidak mendaftar ke SMP Negeri. “Namun saya yakin mereka melanjutkan pendidikannya ke sekolah swasta, ke Pondok Pesantren (Ponpes) atau mendaftar ke sekolah di luar kota,” kata dia.

Sementara itu untuk penyerapan peserta didik baru di sekolah jenjang SMA dan SMK Negeri dilaporkan terdapat kelebihan pagu. Hal ini disebabkan jumlah SMP Negeri yang ada lebih banyak dibandingkan sekolah jenjang SMA dan SMK Negeri.

Selain itu, PPDB untuk sekolah jenjang SMA dan SMK diberlakukan ketat. Di mana seleksi yang dilakukan oleh panitia PPDB, memadukan hasil Nilai Ujian Nasional (NUN) dengan hasil pelaksanaan seleksi yang diselenggarakan.

Sehingga siswa SMP Negeri yang tidak masuk ke SMA dan SMK Negeri, bisa dipastikan melanjutkan pendidikannya ke sekolah swasta. Kondisi itu realistis karena jumlah lembaga pendidikan SMP Negeri lebih banyak dibandingkan SMA dan SMK Negeri.

Namun, Dindik Kabupaten Lumajang sejauh ini masih melakukan pendataan dan pengecekan kembali melalui UPT Dindik di Kecamatan untuk menyisir keberadaan siswa lulusan SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. “Harapannya, kami akan mendorong mereka untuk tetap bersekolah agar angka putus sekolah atau drop out bisa ditekan,” kata Asep Bambang. (ssn/ros)

Sumber: suarasurabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO