Gerindra Jajaki PD, Duetkan Prabowo-Soekarwo

SURABAYA (bangsaonline) - Wakil Ketua Umum dan Ketua Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan DPP Partai Gerindra sedang menjajaki komunikasi dengan DPP Partai Demokrat untuk menduetkan pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dengan calon wakil presiden (cawapres) .

Saat dihubungi ponselnya Kamis (10/4.2014), Fadli Zon mengatakan, Partai Gerindra mengucapkan terima kasih terhadap masyarakat Jawa Timur atas munculnya dukungan pasangan Prabowo dan .

"Kami akan perhatikan penuh dukungan masyarakat Jatim. Bagaimanapun daerah Jatim patut diperhitungkan karena barometer nasional. Salah satunya pak de Karwo merupakan tokoh masyarakat Jatim. Ini yang kami apresiasi dan akan diteruskan pasangan Prabowo dan ," jelasnya.

Memang, pasca pemilu legilatif (pileg), beberapa pengamat di Jatim memunculkan wacana duet Prabowo dan yang mampu membendung pencapresan Jokowi. Di antaranyapengamat politik Unair Surabaya, Krisnugroho. Ia menyatakan, PD masih berpeluang mengusung cawapres.

"PD memang harus menurunkan targetnya dari capres ke cawapres. Suaranya tidak sampai 20%. Sebab, konvensi sendiri sudah tidak ada artinya, maka saat nyalah memunculkan nama lain di dalam konvensi atau diluar konvensi. Pakde Karwo (Gubernur Jatim ) bisa masuk di dalamnya," kata Krisnugroho, kemarin (10/4).

Ia menyebut, sejumlah nama kader Partai Demokrat layak untuk diusung sebagai cawapres,setelah partai dibawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut gagal meraih suara mayoritas dalam Pemilu Legislatif 2014 ini.

"Dalam waktu tiga bulan ini, nama nama tersebut bisa diorbitkan. Namun memang agak berat seperti Pakde Karwo atau Gita Wiryawan, harus ada gerakan akar rumput yang besar untuk mengangat nama nama figur tersebut," tandasnya.

Pakde Karwo yang terpilih sebagai gubernur dua kali, menurut Kris, secara lokal dianggap bagus. Namun, perlu kerja keras karena pemilih di pileg ini mencair. "Sekarang pemilih di Jatim tersebar dimana-mana. Artinya, kalau mau diorbitkan maka butuh kerja keras dalam tiga bulan ke depan, khususnya untuk tingkat nasional," ujarnya.

Selain itu, mereka juga harus bisa diyakinkan ke partai koalisi, sebab PD tidak bisa mengusung calon sendiri selain koalisasi dengan partai politik lainnya. "Di sinilah pertentangan kuat apakah mau menerima figur yang sudah diusung oleh PD sendiri. Ini sangat tergantung dengan partai lain yang masuk dalam koalisasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO