Kasus Bocah SMP di Tuban yang Diduga Dianiaya Polisi, Kapolres Tuban Membantah

Kasus Bocah SMP di Tuban yang Diduga Dianiaya Polisi, Kapolres Tuban Membantah Kapolres Tuban, AKBP Arif Guruh Dermawan, saat jumpa pers di Mapolres Tuban. (foto: suwandi/BANGSAONLINE)

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Diduga salah tangkap terhadap kasus pencurian sepeda motor, bocah 13 tahun berinisial V asal Desa Patihan, Kecamatan Widang, Tuban menjadi sasaran aniaya oknum polisi yang bertugas di Mapolsek Widang, Tuban.

Menurut pengakuan bocah yang masih duduk dibangku kelas 8 SMPN 2 Widang tersebut, dirinya ditampar pipi sebelah kiri dan dada diinjak-injak. Tidak hanya itui, kepalanya juga sempat ditodongkan senjata api.

"Ketika tanya apa kesalahan saya, malahan saya ditampar, terus saat di kantor polisi (Mapolsek Widang) dada saya diinjak dan kepala ini juga ditodong pistol karena suruh ngaku, tapi saya gak mencuri," tuturnya, Minggu (21/6)

Diceritakan V, penganiayaan tersebut bermula ketika dirinya sedang membantu sepupunya berjualan di Pasar Babat, Kabupaten Lamongan. Siang itu ia didatangi polisi. Namun, ketika ditanya kesalahannya apa, pipi sebelah kirinya malah ditampar oleh oknum polisi tersebut.

Tidak berhenti disitu, ketika berada di mapolsek Widang, penganiayaan tersebut terus berlanjut. Ia ditodong pistol di pelipis kiri. Bahkan pistol tersebut sempat dimasukkan ke dalam mulut korban, “Saya diancam dan disuruh ngaku, tapi saya tidak mencurinya,” katanya polos.

Mengenai kejadian tersebut, Kapolres Tuban, AKBP Arif Guruh Dermawan ketika dikonfirmasi membantah atas pengakuan dan keterangan dari bocah tersebut. Sebut saja penodongan senjata api, AKBP Arif Guruh membantahnya. Sebab, di Mapolsek Widang hanya ada 2 pistol, yakni digunakan Kapolsek dan Sentra Pelayanan Kepolisian (KSPK).

“Sedangkan pistol yang dipegang SPK sudah dikembalikan dan digudangkan sejak 2 Januari 2014 lalu,” kata Guruh.

Selain itu, Guruh juga membantah adanya penganiayaan terhadap V. Ia menjelaskan bahwa hasil visum yang dilakukan dr. Shinta Puspitasari pada Senin (15/6) di puskesmas Widang tidak ditemukan bekas kekerasan. Hanya saja mata korban mengalami kemerahan.

“Bocah ini dipulangkan dalam keadaan baik, kalau gak percaya tanya saja sama kepala desanya,” ungkapnya.

Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun BANGSAONLINE.com, oknum polisi yang diduga melakukan penganiayaan tersebut menjabat sebagai Kanitreskrim atas nama AIPTU Nurhadi di Mapolsek Widang. (wan/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral, Sopir Truk Sampah Dihajar Oknum Polisi, Korban Laporkan ke Propam':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO