Wartawan Dilarang Meliput Audiensi antara IKIP PGRI Jember dan Mahasiswa

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Terkait kasus dinonaktifkannya IKIP PGRI Jember oleh DIKTI, pihak IKIP merespon dengan langsung mengadakan audiensi dengan mahasiswa. Dalam acara audiensi tersebut, pihak IKIP dan Mahasiswa melarang wartawan untuk meliput. Para awak media yang hendak meliput justru malah diusir oleh keamanan kampus yang tengah berjaga.

Hal tersebut sempat memancing amarah para wartawan. Namun, setelah berunding, akhirnya wartawan diperbolehkan menunggu di luar gedung.

Setelah audiensi selesai, salah seorang mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, jika para mahasiswa menuntut pihak rektorat agar segara menyelesaikan masalah nonaktif ini. "Kami semua kecewa berat, bayangkan saja berapa alumni yang ijazahnya tidak diakui," tegasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihak mahasiswa meminta kurang lebih dalam waktu satu bulan harus segera selesai. "Saya miris lihat kejadian ini, banyak mahasiswa yang ingin mendaftar. Setelah mendengar kabar IKIP dinonaktifkan mereka langusng balik kanan atau tidak jadi mendaftar," ungkapnya.

Sekedar informasi, sebanyak 12 ribu mahasiswa IKIP terancam tidak diakui ijazahnya karena kampus mereka telah dinonaktifkan oleh DIKTI. IKIP PGRI Jember dinonaktifkan oleh DIKTI karena jumlah mahasiswa dan dosen tidak seimbang. (jbr-1/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO