KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kerja sama antara Pemkab Kediri bersama Kementerian Pertanian terus berjalan. Bahkan, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, bersama Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), seharian penuh mengurus pengembangan pertanian di Bumi Panjalu.
Kamis (9/2/2023) pagi, di gubuk pekarangan milik warga, keduanya bersama-sama berdialog dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Kanyoran, Kecamatan Semen. Mereka membahas bagaimana optimalisasi potensi sektor pertanian.
BACA JUGA:
- Reuni Purnaaktivis, Mbak Cicha Sebut Momen Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri
- Program DITO Mulai Tunjukkan Hasil, Produktivitas Padi di Kabupaten Kediri Naik
- Pemkab Kediri Targetkan Pembangunan Pasar Ngadiluwih Dimulai Awal 2025
- Tingkatkan Pengolahan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST
Di Kabupaten Kediri, kopi, nanas, mangga podang, serta rosella menjadi 4 komoditas unggulan yang terus dikembangkan Mas Dhito (sapaan akrab Bupati Kediri). Saat dialog, Mas Dhito dan Mentan mendorong kemandirian petani. Menurut Mentan usai mendapatkan stimulan baik berupa bibit maupun alat pertanian, petani harus bisa lebih mandiri.
“Kalau ini bisa dikonsepsi, kita lihat nanti (hasilnya),” terang Mentan YSL.
Sebelum berdialog, keduanya juga menanam kelapa genjah. Kelapa dengan varietas Pandan Wangi ini merupakan program penanaman satu juta kelapa genjah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Di Kabupaten Kediri sendiri, kelapa genjah dari Kementerian Pertanian itu telah disalurkan pada masyarakat sebanyak 10.000 di tahun 2022 dan diteruskan 10.100 batang pada tahun 2023 ini.
Menurut Mentan, kelebihan genjah dibanding kelapa lain adalah karena rasa airnya yang lebih manis, tinggi pohon yang hanya 4 meter, dan untuk berbuah hanya membutuhkan waktu 2,5 sampai 3 tahun saja.