DPRD Jatim Minta Disperindag Perketat Pelabuhan Antisipasi Masuknya Beras Plastik

DPRD Jatim Minta Disperindag Perketat Pelabuhan Antisipasi Masuknya Beras Plastik Dewi Septiani membawa tampah berisi beras yang diduga terbuat dari plastik. foto: jessi carina/kompas

SURABAYA, BANGSAONLINE.com -Temuan adanya beras palsu yang berbahan dasar plastik dengan campuran kentang dan umbi jalar di Karawang, Jawa barat membuat resah masyarakat. Tak mau hal itu terjadi di Jawa Timur, DPRD Jatim mengingatkan agar Pemprov melakukan tindakan preventif untuk mencegah masuknya beras sintesis itu ke Jawa Timur. Pernyataan itu disampaikan anggota Komisi B DPRD Jatim, Mochammad Zainul Lutfi.

Lutfi mengingatkan, Dinas Perindustrian dan Perdagang (Disperindag) Jatim harus memperketat pengawasan terhadap barang yang masuk dari pelabuhan Tanjung Perak sebagai pintu masuk utama barang di Jawa Timur. Untuk itu, politisi asal Fraksi PAN itu berpesan agar Disperindag segera melakukan komunikasi dan kordinasi dengan pihak terkait di pelabuhan seperti bea Cukai, Syah Bandar, Polres KPPP.

“Peredaran beras plastik itu sangat merugikan masyarakat karena bisa membahayakan kesehatan, karena itu jangan sampai masuk ke Jawa Timur. Disperindag harus memperketat pelabuhan Tanjung Perak. Saya minta mereka (Disperindag-red) segera berkoordinasi dengan pihak terkait,” tandas Ketua BM PAN Jatim itu, Selasa (19/5).

Senada, Aida Fitriati kolega Lutfi di Komisi B juga mengecam adanya importir yang memasukan beras plastik ke Indonesia. Politisi PKB itu mewanti-wanti jangan sampai beras tersebut masuk ke Jawa Timur apalagi dikonsumsi oleh warga Jatim. Pasalnya, selain dari segi kesehatan membahayakan, dari segi kehalalan juga patut dipertanyakan.

Perempuan yang akrab disapa Neng Fitri itu mengingatkan selain langkah preventif, langkah preemtif juga penting, diantaranya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang ciri beras yang layak konsumsi dengan beras plastik asal China yang tidak layak konsumsi. Dengan begitu, masyarakat bisa terhindar dari mengkonsumsi beras palsu tersebut.

“Saya sangat prihatin dengan adanya beras plastik tersebut. Pemerintah harus melakukan sosialisasi ke masyarakat agar masyarakat tidak terjebak dan mengkonsumsi beras plastik,” tegas Ketua Muslimat Kabupaten Pasuruan ini.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO