KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, memberi kuliah umum bertajuk 'Upaya Pesantren Dalam Mencegah Intoleransi, Terorisme, Radikalisme dan Ideologi Transnasional di Indonesia' di Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri, Selasa (29/11/2022).
Berbicara dihadapan para Masyayikh dan mahasantri di Aula Muktamar NU Ponpes Lirboyo, Boy mengatakan bahwa saat ini sudah berkembang virus yang berbahaya selain Covid-19, yakni intoleransi.
BACA JUGA:
- Pj Wali Kota Kediri Nikmati Event BrantasTic Bersama Masyarakat
- Ada Resto Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis Kediri, Ternyata Milik Orang Jerman
- Meriahkan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri, PPBI Gelar Pameran dan Kontes Bonsai Nasional
- Dua Napi Terorisme di Kediri Sujud Syukur Usai Dinyatakan Bebas Bersyarat
"Nah, sekarang virus intoleransi, radikal terorisme juga mulai berkembang. Mindset warga negara (terutama) anak-anak muda dicoba dipengaruhi agar kita menjadi bangsa yang intoleran yaitu sikap abai atau rasa ketidakpedulian terhadap eksistensi orang lain," ujarnya.
Padahal, kata Boy, bangsa Indonesia ini dilahirkan menjadi bangsa yang bertoleransi karena sudah jelas ideologi negaranya yaitu Pancasila, sudah jelas keberagaman dalam beragama tidak ada masalah, sudah jelas perbedaan suku bangsa yang sampai 1300, tapi kita tetap kompak bersatu.
"Karena kita sudah diajarkan bahwa intoleransi yang dikembangkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu adalah intoleransi yang bersifat transnasional, maka kita harus hati-hati," tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengajak jangan sampai dasar berpikir bangsa Indonesia yang sudah bagus kemudian harus terpengaruh dengan pola pikir yang intoleransi itu. Karena dengan berpikir intoleransi pada akhirnya dia akan naik tingkat menjadi radikal teror.
Klik Berita Selanjutnya