Sedangkan progres SMPN 2 Prambon, dalam proses penentuan lokasi dan direncanakan mulai pembangunannya tahun depan.
"Tujuan utama penambahan sekolah di dua kecamatan itu agar anak-anak bisa memperoleh kesempatan yang sama yaitu bisa belajar di SMP Negeri, seperti halnya di kecamatan lainnya yang rata-rata sudah ada dua SMPN. Karena sejak diberlakukan zonasi, mereka terkendala dengan radius atau jarak rumah dengan sekolah," urai Bupati Sidoarjo.
Ia menegaskan, peningkatan infrastruktur pendidikan di Kabupaten Sidoarjo menjadi program prioritasnya. Tidak hanya konsentrasi pada pembangunan fisik saja, bahkan Putra KH Agoes Ali Masyuri, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Lebo itu mendorong jajarannya di lingkup Dikbud untuk menterjemahkan konsep merdeka belajar yang berorientasi pada kecerdasan sosial, kultural dan spiritual.
Membangun SDM yang unggul,,kata Gus Muhdlor tidak bisa dilakukan dengan kerja setengah-setengah saja, harus dilakukan dengan totalitas. Pada bidang pendidikan ada dua konsep yang akan dibangun dan jadikan pijakan dalam merealisasikan merdeka belajar.
"Pertama membangun fasilitas atau meningkatkan infrastruktur pendidikan, kedua membangun konsep merdeka belajar yang berorientasi pada tigal hal, yakni cerdas sosial, kultural, spiritual. Semua jajaran insan pendidikan Sidoarjo, mulai dari dinasnya sampai kepada kepala sekolah dan para pendidiknya untuk bersama-sama fokus membangun dan merealisasikan konsep merdeka belajar sesuai dengan kearifan lokal," kata alumnus Fisip Unair ini.
Sementara itu, Kepala Dispendikbud Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, menambahkan pembangunan SMPN 2 Tulangan tahap pertama tersebut secara umum tidak ada ke kendala. Ia terus mengawal progresnya agar selesai tepat waktu.
"Targetnya pertengahan Desember sudah selesai, kita kawal terus progresnya. Tahun anggaran 2022 ini yang dibangun sementara masih sembilan ruangan," ucap Tirto. (adv/sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News