13 Ribu Penghafal Alquran Padati Alun-alun Lamongan, Kukuhkan Lamongan sebagai Bumi Santri

13 Ribu Penghafal Alquran Padati Alun-alun Lamongan, Kukuhkan Lamongan sebagai Bumi Santri WISUDA. Bupati fadeli didampingi Ustad Yusuf Mansyur mewisuda para santri. foto: haris/BANGSAONLINE

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ribuan santriwan dan santriwati dari 251 klub tanfidz mengikuti prosesi wisuda akbar 1 Gerakan Lamongan Menghafal (GLM) Alquran. Dalam wisuda tersebut, hadir Ustadz Yusuf Mansur pengasuh Ponpes PPP Darul Quran dari Jakarta.

“Kegiatan ini menunjukkan yang mau belajar mengaji (Alquran) bukan hanya santri di Pondok Pesantren saja. Tapi juga di kantor-kantor, sekolah, rumah makan, dan majlis taklim,” ujar Bupati Lamongan Fadeli.

Ia menyebut santri dari 251 klub tahfidz yang diwisuda mencapai 13 ribu orang dari berbagi latar belakang. “Insya Allah dalam Gerakan Lamongan Menghafal hari ini menunjukkan, Lamongan bisa bersatu dan guyub dalam naungan Alquran,” tambahnya.

“Gerakan Lamongan Menghafal ini kami luncurkan empat bulan lalu, di Bulan Januari 2015. Dan Alhamdulillah, santrinya sudah mencapai 17 ribu orang. Namun karena berbagai hal, hari ini yang bisa mengikuti wisuda hanya 13 ribu santri,” ujar Fadeli, didampingi Deddi Nordiawan, penggagas GLM.

Sementara itu, Ustadz yusuf Mansur menyebut kegiatan yang pagi itu digagas Bupati Fadeli sebagai sesuatu yang luar biasa. “Alhamdulillah tadi yang saya uji maju ke depan ada yang dari klub tahfidz Satpol PP, rumah makan dan berbagai latar belakang. Insya Allah acara ini akan membawa kebarokahan bagi Lamongan dan semoga ditiru daerah lain,” kata Yusuf Mansur.

Didepan ribuan santriwan dan santriwati serta para pengasuh klub, Yusuf Mansyur membagi ilmu cara membaca Alquran yang mudah. “Tidak ada kata sulit untuk membaca Quran, yang ada hanya kata mudah dan mudah,” ujarnya.

Terpisah, KH Abdussalam AR, salah seorang tokoh ulama sepuh di Lamongan menyebutkan adanya acara yang diikuti 13 santri pagi itu membuat Lamongan seharusnya lebih pas jika disebut sebagai Kota Santri, dari pada sebagai Kota Soto. “Puluhan tahun saya di Lamongan, baru kali ini menghadiri acara yang dihadiri oleh belasan ribu penghafal Alquran,” kata KH Abdussalam AR.

Sebanyak 13 ribu santri dari 251 klub tahfidz yang pagi itu diwisuda memang berasal dari berbagai latar belakang. Alun-alun Lamongan pagi itu sampai tidak muat menampung banyaknya santri yang hadir sehingga panitia menyediakan tenda tambahan di dalam dan depan Pendopo Lokatantra.

Diantara klub tahfidz yang pagi itu diwisuda seperti dari Klub Tahfidz Sekretariat DPRD, Madrasah Diniyah Al Wahab, SMKN NU 1 Simo, TK Aisyiyah Babat, SMPN 1 Sekaran, SMPN 2 Karangbinangun dan SMPN 1 Ngimbang. Juga ada SMPN 1 Sambeng, SMPN1 dan 4 Lamongan, SMPN 2 Laren SMPN 2 Deket. Kemudian klub Tahfidz Al Mubaroq, Fatayat lingkungan Nggroyok, Ar Roudhoh Kenduruan, TPQ dan TK Aisyiyah Made serta Asrama Latifah, Dharma Wanita Persatuan dan Rumah Makan Aqilla.

Juga ikut diwisuda anggota dari Klub Tahfidz Perpustakaan Daerah, TPQ Al Jabar, Madrasah Diniyah Al Huda, SMKN 1 Lamongan dan SMAn 3 Lamongan, MI Darus Ulum, TK Islam Terpadu, Al Hidayah Kelurahan Jetis, serta SMAN 2 Lamongan dan SMPN 5 Lamongan. (ais/nis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO