GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad menjenguk warga Kabupaten Gresik yang menjadi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (3/10/2022).
Korban yang selamat, di antaranya dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma).
BACA JUGA:
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
- Arus Balik Lebaran 2024, Stasiun Malang Dipadati Pemudik
- Komunikasi Perdana 7 Parpol Jelang Pilkada Gresik, Anha: Kemungkinan tak Usung Incumbent
- PDIP Gresik Tak Bisa Pastikan Gus Yani Kembali Duet dengan Bu Min di Pilkada 2024, Mengapa?
Setiba di RSI Unisma, bupati menuju ruang orchid, lantai 2. Ia menjenguk, Muhammad Refo Setiawan (19) warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, yang sedang menjalani perawatan lantaran mengalami patah kaki sebelah kiri.
Kepada bupati, Refo menceritakan awal mula tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema FC Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Ia menceritakan, pukul 15.00 WIB, berangkat menuju malang bersama sembilan temannya dengan menggunakan mobil.
Setibanya di Malang, Refo dan teman-temannya langsung masuk di stadion. Saat itu, babak kedua sudah dimulai. Setelah peluit panjang ditiup tanda pertandingan usai, Refo yang berada di tribun berdiri berusaha keluar stadion di tengah situasi yang kacau.
"Kaki saya patah ketika berusaha menyelamatkan balita yang terjebak kerumunan. Saat itu saya terjatuh dari tangga pintu keluar dan tertimpa suporter lainnya dengan posisi kaki di atas, kepala di bawah selama kurang lebih 10 menit. Saya terinjak-injak suporter sehingga mengalami patah kaki," ungkapnya.
"Saya bersama teman-teman akhirnya dilarikan di RSI Unisma untuk mendapatkan perawatan hingga hari ini," tambahnya.
Refo mengaku senang dikunjungi bupati. Ia juga bersyukur, lantaran semua biaya ditanggung pemerintah.
"Merasa bangga dijenguk Pak Bupati. Rela jauh-jauh dari Gresik kesini," ujarnya.