PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Kematian seorang santri Pondok Pesantern (Ponpes) Gontor, Kabupaten Ponorogo, yang diduga akibat penganiayaan, mendadak viral. Lantaran, ibu korban penganiayaan itu meminta keadilan dan melaporkan hal tersebut ke Pengacara Kondang, Hotman Paris.
"Anak pertama ibu ini meninggal di suatu pesantren, diduga menjadi korban penganiayaan, sudah dikubur. Ia memohon perhatian dan keadilan datang ke Hotman Paris, Hotman Paris 911, di Palembang," kata Hotman Paris dalam video yang diunggah di akun instagramnya.
BACA JUGA:
- Orang Tua Terdakwa Penganiayaan Santri di Kediri Sesalkan Sikap Pondok
- 2 Terdakwa Kasus Penganiayaan Santri di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan
- Berkas 2 Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri Dilimpahkan ke Kejaksaan
- Ibu Santri Korban Penganiayaan Didampingi Tim Hukum Hotman Paris ke Polres Kediri Kota
Dalam video tersebut juga terdengar suara perempuan yang menyatakan bahwa korban meninggal sekitra pukul 6 malam.
"Meninggalnya sekitar jam 6, namun pihak keluarganya dikabari jam 10 pagi," ungkap wanita dalam video tersebut.
Sementara itu, pihak Ponpes Gontor, Ponorogo, meminta maaf kepada orang tua dan keluarga AM (korban penganiayaan) santri asal Palembang, Sumatera Selatan.
Dilansir Kompas.com, permintaan maaf itu disampaikan setelah pengasuh santri menemukan dugaan penganiayaan dalam kematian AM.