Santri Ponpes Gontor Diduga Tewas Dianiaya, Ibu Korban Lapor Hotman Paris

Santri Ponpes Gontor Diduga Tewas Dianiaya, Ibu Korban Lapor Hotman Paris Tangkapan Layar video di akun Instagram Hotman Paris.

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Kematian seorang santri Pondok Pesantern (Ponpes) Gontor, Kabupaten Ponorogo, yang diduga akibat penganiayaan, mendadak viral. Lantaran, ibu korban penganiayaan itu meminta keadilan dan melaporkan hal tersebut ke Pengacara Kondang, Hotman Paris.

"Anak pertama ibu ini meninggal di suatu pesantren, diduga menjadi korban penganiayaan, sudah dikubur. Ia memohon perhatian dan keadilan datang ke Hotman Paris, Hotman Paris 911, di Palembang," kata Hotman Paris dalam video yang diunggah di akun instagramnya.

Dalam video tersebut juga terdengar suara perempuan yang menyatakan bahwa korban meninggal sekitra pukul 6 malam.

"Meninggalnya sekitar jam 6, namun pihak keluarganya dikabari jam 10 pagi," ungkap wanita dalam video tersebut.

Sementara itu, pihak Ponpes Gontor, Ponorogo, meminta maaf kepada orang tua dan keluarga AM (korban penganiayaan) santri asal Palembang, Sumatera Selatan.

Dilansir Kompas.com, permintaan maaf itu disampaikan setelah pengasuh santri menemukan dugaan penganiayaan dalam kematian AM.

"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum," kata Juru Bicara PMDG Ponorogo Noor Syahid, dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).

Ponpes Gontor juga mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan santri yang diduga terlibat dalam penganiayaan AM hingga meninggal dunia.

"Pada prinsipnya, kami Pondok Modern Darussalam Gontor tidak memberikan toleransi segala aksi kekerasan di lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini," katanya.

Ia menegaskan terus melakukan komunikasi dengan keluarga korban yang berada di Palembang.

"Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," terangnya. (tim)