GRESIK, BANGSAONLINE.com - Korban yang diduga tertipu proyek jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) Pemprov Jatim abal-abal yang dijanjikan Moh. Salim, warga Desa Mentaras, Kecamatan Dukun, terus bertambah.
Jika sebelumnya, ada puluhan kepala desa (kades) dan kepala sekolah (kasek) atau penanggungjawab lembaga pendidikan. Kini, sejumlah organisasi kepemudaan turut mengaku menjadi korban tipu muslihat Salim.
BACA JUGA:
- Spanduk Dicuri, Bacabup dari DPC PKB Gresik Ngaku Tidak Tahu
- Viral, Beredar Video Dugaan Pencurian Spanduk Bacabup Gresik Alif dan Syahrul
- Ditolak Warga, Anggota DPRD Gresik Minta Dewan Kebudayaan Kaji Thok-Thok Budaya Bawean apa Bukan
- Warga Bawean Desak Bupati Gresik Larang Adu Sapi-Thok-Thok, ini Pernyataan Sikap Mereka
Di antaranya, sejumlah desa di Kecamatan Ujungpangkah, dan karang taruna di wilayah Kecamatan Dukun.
"Ada teman-teman karang taruna di wilayah Dukun juga kena tipu proyek jasmas abal-abal yang dijanjikan Salim," ucap salah satu sumber kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (16/4/2022).
Menurutnya, karang taruna tersebut telah menyerahkan uang fee Rp30 juta kepada Salim, setelah dijanjikan proyek jasmas untuk program kepemudaan Rp300 juta.
"Jadi, cukup banyak yang kena, dan telah memberikan fee. Namun, proyek jasmas yang dijanjikan tak terbukti," terangnya.
Data yang didapatkan BANGSAONLINE.com dari M. Irfan Choirie, Kuasa Hukum Mokahar, salah satu korban, di Kecamatan Dukun, Panceng, dan Ujungpangkah ada puluhan desa dan lembaga pendidikan yang jadi korban dugaan penipuan jasmas abal-abal oleh Salim.
Meliputi Desa Karangcangkring Kecamatan Dukun, Desa Tebuwung Kecamatan Dukun, Desa Bulangan Kecamatan Dukun, Desa Mentaras Kecamatan Dukun.
Klik Berita Selanjutnya